IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Dalam rangka menyambut kegiatan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) 2024 Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), pada Kamis (30/5/2024) mengadakan Launching Fortasi 2024 secara hybrid, di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta dan Zoom Meeting, dengan mengangkat tema “Be Creative and Impactful”.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Agus Suroyo, Ketua Umum PP IPM Riandy Prawita, dan turut hadir secara daring Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Didik Suhardi. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pimpinan Daerah sampai Pimpinan Ranting yang ada di Yogyakarta.
Ketua Bidang Perkaderan PP IPM Ganis Khoirunnisa dalam menyampaikan, bahwa Fortasi menjadi gerbang awal bagi peserta didik untuk mengenal diri mereka dan sekolah, bahkan Muhammadiyah, sehingga dapat berdampak bagi sekitar.
“Kami yakin Fortasi menjadi gerbang awal bagi peserta didik baru. Maka, dalam Fortasi 2024 ini ada beberapa hal penting yang perlu dibangun, salah satunya adalah kampanye, yakni #kitasetara, #saveourgeneration, #happytanpabully. Kami harap, hal-hal baik yang kami usahakan ini bisa terlaksana secara penuh di seluruh pimpinan,” ujar Ganis.
Lebih lanjut, Ketua Umum PP IPM Riandy Prawita menyampaikan, Fortasi periode ini mengambil konsep berkelanjutan, segala hal baik yang ada di periode lalu kemudian dilanjutkan di periode ini akan dan dikembangkan lagi.
“Kami berkoordinasi terus dengan majelis Dikdasmen untuk membahas permasalahan dalam perbedaan konsep Fortasi, harapannya bisa menghasilkan kader yang kreatif dan berdampak. Apa yang kita lakukan di Fortasi adalah first impression yang berdampak pada impresi terhadap IPM dan Muhammadiyah selanjutnya, buatlah impresi yang baik, tidak perlu berlebihan,” kata Riandy.
Kemudian, Perwakilan FGM Agus Suroyo mengapresiasi PP IPM yang sudah melibatkan FGM dalam Fortasi. Adanya sinergitas diharapkan dapat membumikan konsep Fortasi dengan lebih baik di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Banyak konsep yang luar biasa yang dihadirkan temen-temen IPM tapi tidak hadir di sekolah karena terputus tidak ada sinergi, maka saya harap makin masif dengan sinergi ini. Selain itu, kami juga berharap PP IPM selalu menyapa para pembina IPM. Pembina IPM kadang kala mereka tidak selalu tau IPM, saya rasa perlu untuk forum itu, ini penting karena mereka yang tidak IPM dulunya akan sekenanya saja dalam membina IPM di sekolah,” ucap Agus.
Selain Agus Suroyo, Ketua Majelis Dikdasmen Didik Suhardi juga mengapresiasi PP IPM atas diterbitkannya buku panduan Fortasi. Didik berharap dapat dengan adanya buku tersebut bisa memberikan bekal bagi peserta didik baru.
“IPM merupakan salah satu kegiatan ekstra untuk melaksanakan kegiatan pendidikan pendidikan holistik dan integratif artinya kompetensi yang runtut, tidak hanya akademik tapi juga non akademik. Maka, IPM diharapkan bisa melakukan internalisasi pengetahuan yang diperlukan sebelum masuk pembelajaran melalui Fortasi ini. Jadi, ketika selesai Fortasi, di samping nilai kemuhammadiyahan sudah hebat, mereka juga siap untuk melaksanakan proses belajar di sekolah,” tutur Didik.
Sinergi menjadi salah satu nilai utama dari langkah IPM, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti mengatakan, hal ini merupakan langkah yang tepat dari PP IPM yang bersinergi dengan FGM dan Majelis Dikdasmen.
“Ketika majelis Dikdasmen dan FGM, diajak untuk memahami visi misi IPM, saya kira tujuh puluh persen masalah sekolah Muhammadiyah bisa terselesaikan. Tinta emas yang ditorehkan Muhammadiyah di dunia pendidikan menjadi hal yang patut disyukuri dan juga menjadi tantangan bagi temen-temen IPM di saat yang bersamaan. IPM secara terukur harus melakukan pembaruan dalam konteks organisasinya untuk menuntaskan masalah pendidikan di Indonesia,” kata Sayuti.
Kegiatan ini juga dibarengi dengan launching jingle Fortasi, launching tema dan logo Fortasi, launching buku panduan Fortasi, dan juga penandatanganan MoU antara Shaff Academy dengan PP IPM. *(Yud)