IPM.OR.ID., BANDAR LAMPUNG – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Bandar Lampung mengadakan diskusi kefasilitatoran pada Ahad (12/03/2023).
Berlokasikan di Kopi Tujuan Kita, kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Badan Pendamping Kader (BAPENA), Ketua dan Sekretaris Bidang Perkaderan PD IPM Kota Bandar Lampung, Ketua Umum PD IPM Kota Bandar Lampung, Apriza Bagus Saputra, serta Sekretaris Bidang Perkaderan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Lampung sekaligus Anggota Korps Pendamping Kader Fharenra Bayu.
Diskusi ini membahas seputar alur perkaderan IPM Kota Bandar Lampung ke depannya dan rancangan pendampingan pasca kegiatan perkaderan di IPM Kota Bandar Lampung itu sendiri. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua Bidang Perkaderan PD IPM Kota Bandar Lampung Jalu Damar Jati.
“Seringkali pelaksanaan pasca perkaderan terlupakan, baik dalam hal pelaksanaan, maupun secara konsepsi itu sendiri. Seharusnya perencanaan pasca perkaderan harus dikonsep secara matang, bahkan tidak kalah matang nya dari pelaksanaan perkaderan itu sendiri karena pasca perkaderan adalah paramater bagaimana suatu perkaderan dapat dikatakan sukses atau tidak,” ujar Fharenra.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum PD IPM Kota Bandar Lampung Apriza Bagus Saputra, ia menganalogikan kader seperti darah yang terus mengalir ke jantung agar siap kembali diedarkan ke seluruh tubuh.
“Tanpa adanya perkaderan yang baik, tidak mungkin IPM dapat bertumbuh menjadi organisasi yang besar seperti saat ini. Sebagai seorang pimpinan, saya memiliki tanggung jawab untuk turut serta mengawal perkaderan yang ada di IPM Kota Bandar Lampung agar nantinya visi dan misi serta amanah Musyawarah Daerah (Musyda) pada periode ini dapat terlaksana dan tercapai dengan baik,” kata Apriza.
Salah satu anggota BAPENA Shakira mengatakan bahwa menjadi seorang fasilitator adalah suatu kebanggaan tersendiri yang juga diikuti dengan tanggung jawab yang sangat besar.
“Alhamdulillahnya dengan adanya diskusi-diskusi seperti ini, menjadi sarana bagi saya dan teman-teman anggota BAPENA untuk bisa belajar dan mengasah skill kefasilitatoran. Diskusi yang dilaksanakan dengan pembawaan yang santai, diselingi candaan, dan dimeriahkan dengan Ice Breaking yang seru menjadikan ruang diskusi lebih efektif untuk bisa menerima informasi yang ada,” pungkas Shakira. (Zalfa/Lisa)