IPM.OR.ID, SIDOARJO – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan bahwa Muhammadiyah mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa banyak kata dan retorika. Penegasan ini disampaikan oleh Haedar dalam sambutannya saat Pembukaan Muktamar XXI IPM, Senin siang (19/11) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Upaya pencerdasan yang dilakukan oleh Muhammadiyah termasuk IPM sebagai organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah membuat Haedar bangga. “Saya merasa bangga selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah pernah jadi pimpinan dan kader IPM,” ujar Haedar yang menjelaskan bahwa Noordjannah Djohantini, istrinya yang juga Ketua PP ‘Aisyiyah dan dahulu bersama-sama menjadi kader IPM.
Haedar pun menegaskan dalam pidatonya untuk menjadikan Muktamar ini sebagai momentum meneguhkan posisi dan peran IPM sebagai generasi Nun, yaitu generasi yang mempunyai etos keilmuan dan iqra.
“Perlunya hadir peradaban dari sosok insan-insan Muslim terpelajar. Yang berakhlak mulia dan berkemajuan. Tertib ibadah, tertib organisasi, dan tertib belajar itu etos yang penting,” tegas Haedar.
Tiga tertib yang dalam IPM dikenal dengan gerakan 3T itu tak lain ditujukan untuk menjadikan bangsa menjadi lebih modern dan teratur di masa depan. “Bangsa harus well-organized, harus modern. Orientasi ke masa depan. Dan itulah IPM,” tandas Haedar di akhir sambutannya. (nab)