IPM.OR.ID., SURABAYA – Menjelang tahun ajaran baru, sekolah-sekolah Muhammadiyah akan menggelar Forum Taaruf Siswa (FORTASI). Sebagai penyelenggara utama, hal ini direspon cepat oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Surabaya melalui diskusi ringan, Masak Perkaderan dengan tema, “Loket Masuk FORTASI” pada Ahad (13/06/21).
Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dengan pokok bahasan yang berfokus pada pengenalan FORTASI. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan kader IPM Surabaya.
Masak perkaderan merupakan sebuah diskusi yang membahas tentang perkaderan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Kata “Masak” digunakan agar kader lebih mudah memahami apa yang disampaikan pemateri. Jika difilosofikan, “Masak” adalah sebuah proses mengubah sesuatu dari bahan dasar hingga menjadi sebuah produk atau barang.
Turut hadir sebagai pemateri, Alfianur Rizal R.A.A sebagai Koordinator Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Insani (LAPSI) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM). Alfi bercerita tentang FORTASI dari masa ke masa yang mana setiap tahunnya berbeda dan mempunyai ciri khas masing-masing.
“Seperti halnya tahun ini, idealnya dikasih materi tambahan tentang lingkungan, kesehatan, dan digitalisasi,” ujar Alfi.
Melihat situasi sekarang ini, Alfi mengatakan bahwa setiap kader harus melek digital yang menjadi senjata utama dalam menghadapi pandemi. Lebih lanjut, Alfi berharap bahwa pelaksaan kegiatan FORTASI bisa dibawa ke dalam suasana yang harmonis dan penuh dengan kekeluargaan.
Senada dengan itu, Muhammad Esa Febriyanto selaku anggota bidang perkaderan PD IPM Surabaya berharap agar diskusi ini bisa diimplementasikan kepada pimpinannya masing-masing dan menjadi pandangan luas bagi seluruh kader.
“Serta dalam FORTASI tahun ini lebih berinovasi meskipun ditengah pandemi. Para kader IPM harus melewati pandemi dengan menciptakan sesuatu yang baru untuk FORTASI,” tutup Esa.*(azmi/iant)