IPM.OR.ID, Yogyakarta – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyukseskan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), 26 April 2018 mendatang. Dalam agenda tahunan ini, IPM turut serta ambil bagian terutama dalam sektor media dan sosialisasi kesiapsiagaan bencana di kalangan pelajar.
Berkaitan dengan rencana agenda-agenda tersebut, PP IPM berkesempatan hadir dalam Temu Jurnalis Muhammadiyah untuk Kesiapsiagaan Bencana pada Jumat (23/3) di PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro No. 23, Yogyakarta. Dalam temu jurnalis ini Budi Santoso (Kabid Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah), Arif Jamali Muis (Wakil Ketua MDMC), dan Budi Setiawan (Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah).
HKB tahun ini menargetkan pengaruh yang lebih luas dibanding tahun lalu, dimana 1 juta pelajar terlibat dalam kampanye HKB. “Pemerintah menargetkan 25 juta massa mendapatkan sosialisasi kesiapsiagaan bencana. Muhammadiyah mengambil jatah sosialisasi untuk 5 juta masyarakat bisa mendapatkan edukasi kesiapsiagaan bencana,” ujar Budi Setiawan
Senada dengan Ketua LPB PP Muhammadiyah, Budi Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki resiko bencana yang tinggi. “65% bencana (322 kabupaten/kota) memiliki potensi bencana tinggi. HKB menjadi rangkaian upaya mengurangi resiko bencana dan membuat warga Muhammadiyah lebih tangguh bencana,” tandas Budi Santoso.
Sebagai informasi tambahan, HKB tahun ini menjadi penting karena menyambut satu abad kesiapsiagaan bencana Muhammadiyah pada tahun 2019 mendatang. Hal ini berkaitan dengan Laskar Kyai Sudja’ yang ikut membantu mitigasi bencana Gunung Kelud dan juga melatarbelakangi berdirinya PKO pada Tahun 1919 silam.
Secara khusus, PP IPM mempersiapkan beberapa agenda dan kampanye media sosial di Bulan April mendatang terkait dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini. Tentunya dibutuhkan keikutsertaan kader IPM dan pelajar Muhammadiyah se-Indonesia untuk makin menyebarluaskan kesiapsiagaan bencana di Indonesia. (nab)