Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang lebih dikenal dengan singkatan IPM adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang menjadi gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar sekaligus membina dan mendidik kader. IPM dapat menjadi suatu wadah bagi para pelajar untuk dapat menemukan jati diri mereka sebagai kaum intelektual, bagi para pelajar tidak hanya sekedar duduk menuntut ilmu di ruang kelas, tetapi juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin bagi sebuah organisasi.
Jika ditinjau secara umum betapa pentingnya suatu organisasi tidak hanya mampu diukur secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Sebagai contoh sebelum berorganisasi kita hanyalah seorang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba berorganisasi maka kita bisa mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang tanpa beban.
Lebih kerennya lagi IPM menjadi suatu wadah yang mencakup tujuan yang lebih spesifik, mengapa dikatakan seperti itu? Karena IPM akan menuntun para pelajar menuju pelajar yang berkemajuan. Nah seperti apa sih pelajar yang berkemajuan itu? Banyak konsep yang dapat menjawab pertanyaan tersebut, beberapa konsep yang dapat dirangkum adalah pelajar yang berkemajuan merupakan pelajar yang mendakwahkan Islam secara kaffah, selain itu pelajar berkemajuan juga memiliki pemikiran yang penuh inovasi, memahami ilmu agama, tidak hanya ilmu agama namun juga ilmu dunia, mengapa ilmu dunia juga penting? Karena kita hidup di dunia, ilmu dunia merupakan suatu hal yang diperlukan untuk menjalani hidup karena manusia membutuhkan dunia dan kodratnya kita hidup di dunia. Karena itulah ilmu dunia merupakan suatu hal yang tidak bisa diingkari, terlebih lagi karena Islam adalah agama yang nyata dan tidak mengingkari adanya suatu realita.
Sebagai contoh manusia akan kesulitan menjangkau beberapa ilmu jika ia lalai dalam menuntut ilmu dunia seperti dalam bidang kedokteran, hukum dan politik, seni, ekonomi, dan beberapa bidang lainnya yang memerlukan pengkajian ilmu pengetahuan dunia.
Selain itu pelajar berkemajuan juga harus menguasai dan memaksimalkan potensi di bidang teknologi untuk kepentingan dakwah dan untuk kepentingan para pelajar. Apalagi di masa sekarang ini generasi yang lebih dikenal dengan generasi Z, apa sih generasi Z itu? Menurut Badan Statisik Kanada menghitung generasi Z mulai dari anak-anak yang lahir dari tahun 1993 sampai 2011. Terlepas perbedaan tahun tersebut, mereka semua sepakat kalau generasi Z adalah orang-orang yang lahir di generasi internet.
Di masa sekarang ini, pelajar berkemajuan memiliki misi untuk mendorong para pelajar untuk memaksimalkan teknologi yang ada, utamanya smartphone atau biasa disebut hp untuk kepentingan pelajar maupun untuk kepentingan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, menelaah ilmu pengetahuan, mengakses informasi terbaru dari seluruh dunia, bahkan untuk mencari ide-ide untuk menciptakan sebuah inovasi yang baru baik dalam lingkungan IPM, Muhammadiyah, maupun dalam lingkungaan masyarakat.
Dapat ditinjau dari segelintir generasi di sekitar kita yang rata-rata menggunakan media sosial yang lebih banyak mengandung mudarat, padahal aplikasi media sosial jika diakses oleh para pelajar dengan baik maka akan memberikan ilmu yang tak hingga. Seperti halnya aplikasi media sosial Instagram dapat digunakan untuk melihat tayangan dakwah, Facebook yang kini dibanjiri oleh ribuan pengguna, WhatsApp yang menjadi wadah untuk bekomunikasi dengan efektif dan efisien namun masih banyak yang membahas hal yang tidak begitu penting seharusnya aplikasi ini dapat menjadi wadah untuk berdakwah sebagaimana sudah banyak yang menggunakannya untuk hal yang lebih bermanfaat seperti kajian online. Terlebih lagi aplikasi youtube yang dapat menjangkau dunia lebih luas.
Mengapa tidak menjadi generasi Z? Cobalah kita lihat perkembangan dunia sekarang, kita juga tidak bisa menuntut para pelajar untuk menuntut ilmu dengan hanya fokus pada satu objek saja, jika ada yang berpikiran bahwa pola menuntut ilmu para penuntut ilmu salah, maka sebenarnya yang harus diubah adalah pola pikir yang berpendapat seperti itu, kita telah disediakan media yang canggih untuk mengakses atau menjangkau ilmu pengetahuan yang lebih luas, selebihnya tergantung dari kita bagaimana menggunakan dan memanfaatkannya sebaik mungkin.
Namun, para pelajar berkemajuan yang memegang semboyan Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun pasti dapat menjadi generasi Z yang berkemajuan sehingga dapat terwujud maksud dan tujuan IPM yaitu “terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
*) Catatan
- Penulis adalah Miftahul Janna, merupakan personalia PD IPM Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan. Saat ini penulis sedang mengenyam pendidikan di SMA Negeri 11 Pangkep. Korespondensi dapat dilakukan melalui HP/WA : 085145780504 atau LINE : miftahuljanna27
- Substansi penulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis