Faiz Rafdhi Tegaskan Kecerdasan Buatan Merupakan Alat Seperti Pisau

Faiz Rafdhi Tegaskan Kecerdasan Buatan Merupakan Alat Seperti Pisau

BeritaPP IPM
1K views
Tidak ada komentar
Faiz Rafdhi Tegaskan Kecerdasan Buatan Merupakan Alat Seperti Pisau

[adinserter block=”1″]

Faiz Rafdhi Tegaskan Kecerdasan Buatan Merupakan Alat Seperti Pisau

BeritaPP IPM
1K views
Faiz Rafdhi Tegaskan Kecerdasan Buatan Merupakan Alat Seperti Pisau
Faiz Rafdhi Tegaskan Kecerdasan Buatan Merupakan Alat Seperti Pisau

IPM.OR.ID., JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengadakan kegiatan Intech Talk pada Senin (26/6/2023) di Aula Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta dalam upaya peningkatan pencerdasan mengenai pencegahan berita palsu khususnya di kalangan pelajar.

Kegiatan kali ini dihadiri oleh Widodo Muktiyo (Staff Ahli Kominfo), Makroen Sanjaya (Direktur TvMu & Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah), Faiz Rafdhi (Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah Jakarta), Nashir Efendi (Ketua Umum PP IPM), dan IPM se-DKI Jakarta.

Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah Jakarta Faiz Rafdhi menyebut bahwa terdapat empat dimensi informasi, yaitu relevansi, akurasi, ketepatan waktu, dan kelengkapan. 

Faiz Rafdhi juga menyampaikan cara bekerja kecerdasan buatan adalah mengumpulkan semua data lalu dibandingkan maka yang paling mudah dibanding dengan info resmi. Jika lembaga-lembaga resmi tidak pernah mempublikasikan akan menjadi masalah.

“Saya ajak IPM untuk di setiap kegiatan apapun harus dipublikasikan, jangan hanya di media sosial tetapi juga di website resmi karena kecerdasan buatan membaca dari perbandingan-perbandingan,” ujar Faiz.

Kecerdasan buatan juga dapat menciptakan hoaks, misalkan ada sebuah pidato seorang menteri dengan machine learning, kemudian mengubah tokoh dan peristiwanya seolah-olah itu adalah pidato menteri tersebut. Jadi yang terpenting adalah mulai dari diri sendiri dengan menerapkan “Akhlaqul Medsosiyah”.

Langkah pertama menghindari berita palsu sudah ada beberapa situs maupun software kecerdasan buatan untuk mendeteksi berita palsu, seperti https://turnbackhoax.id/, https://cekfakta.tempo.co/, https://www.mafindo.or.id/ (organisasi yang fokus pada memerangi berita palsu di Indonesia), https://tirto.id/cekfakta, https://www.liputan6.com/fact-checker, dan https://hoaxy.iuni.iu.edu/ (kecerdasan buatan dengan teknologi data Twitter).

Lebih lanjut, Faiz Rafdhi menyebutkan jenis-jenis berita hoaks di media sosial, seperti parodi, konten yang menyesatkan, konten tiruan, konten palsu, koneksi yang salah, dan konten manipulasi. Contoh yang sering dialami warga Indonesia adalah hoaks virus, hoaks kirim pesan berantai, hoaks legenda urban, hoaks mendapat hadiah, hoaks kisah menyedihkan, dan hoaks pencemaran nama baik.

Kecerdasan buatan merupakan alat seperti pisau, kebermanfaatannya tergantung pengguna. Kecerdasan buatan memang mampu menangkal hoaks dengan machine learning, namun disisi lain machine learning dapat memproduksi hoaks.

“Jika teman-teman ingin menggunakan kecerdasan buatan, gunakanlah kecerdasan buatan anti-hoaks,” jelas Faiz.

Strategi dan kebijakan yang dapat diterapkan oleh pelajar dalam menghadapi hoaks di media  sosial adalah hindari judul berita provokatif, periksa sumber berita, periksa alamat situs web, dan jika ada kata viralkan, sebarkan, bagikan, share patut diduga hoaks.

“Sehebat apapun teknologi, sehebat apapun pisau jika tidak pandai menggunakannya maka itu menjadi musuh bersama,” pungkasnya. *(Sayida)

Widodo Muktiyo: Faktanya Berita Bohong yang Beredaran di Media Sosial 90,30% disengaja
Makroen Sanjaya: Perlu Dasar Nilai yang Membingkai Perilaku Bermedia Sosial Secara Bermoral dalam Wujud Kesalehan Digital
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.