IPM.OR.ID., PEKALONGAN – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah adakan Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, pada Jumat-Ahad (14-16/2/2025).
Dengan mengangkat tema “IPM Jateng: Reimagining Movement, towards Impactful Generation”, kegiatan ini dibuka dengan meriah pada Jumat (14/2/2025) di Aula Kantor Walikota Pekalongan.
Kegiatan pembukaan ini dihadiri oleh Staf Ahli Kemendikdasmen Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Biyanto, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Haerudin, Staf Ahli Wali Kota Pekalongan Rudi Hartanto, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir, Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadyah (PP IPM) Bidang Lingkungan Hidup Okta Arianti, dan Ketua Umum PW IPM Jateng Daei Aljanni.
Ketua Umum PW IPM Jateng, Daei Aljanni, mengatakan kegiatan ini menjadi momentum untuk mengevaluasi gerakan yang sudah berjalan selama setengah periode.
“Sejak awal, IPM Jawa Tengah telah mencoba membaca dan meginventarisir berbagai isu dan persoalan kontemporer yang dihadapi generasi masa kini, sehingga IPM bisa ikut berperan serta mengikhtiarkan alternatif solusi melalui berbagai program kerja yang ada,” ungkap Daei.
Selain menjadi momentum evaluasi, menurut Ketua PP IPM Bidang Lingkungan Hidup Okta Arianti kegiatan ini juga menjadi sebuah momentum silaturahmi antar pimpinan.
“IPM itu sebagai kapal yang besar, kita yang ada di dalam kapal tersebut adalah awaknya. Kita harus memastikan kapal tersebut bisa sampai ke tujuan yang sepantasnya. Oleh karena itu, komunikasi dan kekompakan sangat dibutuhkan dalam rangka menyongsong berjalannya kapal bernama IPM ini,” kata Okta.
Staf Ahli Wali Kota Pekalongan Rudi Hartanto mengucapkan selamat datang di Kota Pekalongan kepada seluruh peserta Konpiwil. Ia berharap peserta memberikan kesan yang baik dalam kegiatan ini di Kota Pekalongan.
“IPM merupakan organisasi kepemudaan yang punya peran yang penting dalam membentuk agen perubahan di kalangan pelajar. Melalui kegiatan ini, semoga dapat terlahir gagasan-gagasan untuk kemajuan IPM” ucap Rudi.
Kemudian, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Haerudin berkata bahwa IPM merupakan satu organisai pelajar yang punya peranan strategis sebagai pembaharu gerakan dakwah di kalangan pelajar.
“IPM membawa misi dakwah Muhammadiyah. Saya doakan semoga 2045 kalian sudah menjadi pemimpin negeri ini sesuai dengan bidangnya masing-masing. Generasi ke depan ada di tangan pelajar Muhammadiyah. Indonesai Emas milik kalian untuk berkiprah,” kata Haerudin.
Lebih lanjut, dalam amanah yang diberikan oleh Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir mengapresiasi IPM yang menurutnya telah memaksimalkan perannya untuk menjawab berbagai persoalan ini, artinya mereka sudah lebih dari membaca fenomena sosial ini.
“Maka ke depan mereka bisa terus mengupayakan solusi-solusi yang akan membantu menangani berbagai masalah kenakalan remaja ini,” ujar Tafsir.
Menurut Tafsir, Al-Qur’an justru memerintahkan umat Islam untuk membaca dulu. Lantas apa yang perlu dibaca, ia menyebutkan tiga hal, yakni Al-Qur’an dan sunah, fenomena alam, serta fenomena sosial.
Melalui kegiatan ini, diharapkan supaya dapat terus menelurkan gerakan-gerakan yang berdampak. Oleh karena itu, dalam momentum ini turut diluncurkan pula beberapa inovasi yang diharapkan dapat menjawab keterbutuhan umat, seperti launching website IPM Jawa Tengah, launching Peer Councelor IPM Jawa Tengah, launching Buku Panduan Lingkungan Hidup, dan launching IPM Cilik. *(yud)