IPM.OR.ID, BELITANG – Sudah semestinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tingkat ranting terbentuk di sekolah Muhamadiyah. Tapi kali ini, berdasarkan konsolidasi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Kalimantan Barat, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Belitang, dan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah, IPM tingkat ranting terbentuk di sekolah menengah atas satu-satunya di Kecamatan Belitang, yaitu SMA Negeri 1 Belitang.
Sebagai bentuk pengesahan kepengurusan, yang dihadiri oleh Pimpinan Cabang Nahdhlatul Ulama (PCNU) Belitang, Kapolsek Belitang, PC Pemuda Muhammadiyah, dan PCM Belitang, Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Negeri 1 Belitang resmi dilantik oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Kalimantan Barat, Ahad (15/10/2017)
Bertujuan sebagai wadah pendidikan karakter bagi siswa dan membentuk kader-kader penerus Muhammadiyah Belitang Kepala Sekolah SMAN 1 Belitang, sekaligus Ketua PCM Belitang mendukung terbentuknya PR IPM SMAN 1 Belitang.
“PR IPM dibentuk di sekolah ini guna mewujudkan pendidikan karakter yang saat ini sedang menjadi tujuan khusus dari program Kemendikbud untuk membentuk karakter siswa-siswi selama belajar di sekolah.”, tegas Bapak Agus.
Selain itu, karena minimnya penduduk muslim di Kabupaten Sekadu, Bapak Agus ingin PR IPM ini sebagai ladang dakwah di ranah pelajar di Kabupaten Sekadau sekaligus pemegang estafet gerakan muhammadiyah.
“Keberadaan Muhammadiyah di Kabupaten Sekadau masih sangat minoritas karena jumlah penduduk muslim nya masih dalam persentase 35% dari seluruh penduduk yang ada. Oleh karrna itu, dibentuknya IPM disini sebagai bentuk ikhtiar kami untuk berdakwah di kalangan pelajar.”, ujar Pak Agus.
Kapolsek setempat juga sangat mengapresiasi dengan baik atas dibentuknya PR IPM di sekolah tersebut, dengan dibentuknya organisasi ini di sekolah negeri, ia sangat mengharapkan ini menjadi sinyal yang positif untuk masyarakat serta pelajar-pelajar yang ada di Kecamatan Belitang. Beliau juga berharap IPM mampu menjalin hubungan dan bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam kenakalan remaja.
“Kami mengapresiasi dengan bangga terbentuknga PR IPM ini karena mempermudah dan membantu pihak kepolisian dalam mengatasi kenakalan remaja.”, pungkas Kapolsek Belitang.
Ketua Umum PR IPM SMA 1 Belitang, Tri Akhiri mengatakan bahwa IPM sebagai ladang berdakwah, ia berharap IPM dapat bersinergi dengan organisasi siswa lainnya.
“IPM ini adalah sebuah organisasi dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar dikalangan pelajar, oleh karena itu dengan dilantiknya PR IPM di sekolah kita dapat menjadi ajang silaturahim bagi seluruh organisasi-organisasi yang ada di Kecamatan Belitang dan bergandeng tangan dalam menegakkan ajaran dan nilai-nilai Islam.”, ujar Tri.
Santoso Setio menghimbau agar IPM menerapkan 3T (Tertib Ibadah, Tertib Belajar, Tertib Organisasi). “IPM itu harus 3T. Ibadah, belajar, dan organisasi harus seimbang.”, himbau Ketua Umum PW IPM periode 2016/2018 Kalimantan Barat tersebut.
Dalam sambutannya, Santoso mengatakan kepada PR IPM terlantik untuk tidak berkecil hati karena tidak terbentuk di sekolah muhammadiyah pada umumnya.
“Jangan berkecil hati, justru IPM di sekolah negeri ini adalah jawaban dari tantangan yang telah diamanahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muhadjir Effendi sekaligus sebagai wakil ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah disaat momentum Muktamar IPM ke-XX di Samarinda. Dalam sambutannya beliau yang mengatakan IPM lahir di sekolah Muhammadiyah itu sudah biasa, saat nya IPM untuk terus bergerak dan masuk ke ranah sekolah-sekolah negeri untuk memperluas dalam berdakwah.”, motivasi Santoso kepada PR IPM terlantik.