Perubahan iklim semakin hari semakin jelas terjadi, seluruh dunia sudah merasakan dampak besar ini. Bumi yang mulai mengalami perubahan ini bukan lagi kata ‘ancaman’ tetapi memang sudah terjadi. Di Indonesia saja cuaca ekstrem yang panas merupakan wujud nyata bagi keberlangsungan lingkungan hidup.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut perubahan iklim sebagai satu-satunya ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi umat manusia. Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Kita membutuhkan alam untuk bertahan hidup. Oleh sebab itu penting menjaga kelestarian alam yang bisa mempertahankan lingkungan sehat dan layak untuk ditinggali makhluk hidup.
Namun kini dengan segala kegiatan industri, militer, maupun komersil, banyak menyebabkan kerusakan lingkungan yang memicu terjadinya perubahan iklim. Terjadinya perubahan iklim dan peningkatan suhu memungkinkan di masa depan bumi menjadi planet yang tidak layak ditinggali.
Krisis Lingkungan Hari Ini, Ancaman untuk Masa Depan
Kita sedang mengalami krisis yang mengancam kehidupan, tidak hanya terhadap kehidupan manusia melainkan juga terhadap kehidupan pada umumnya. Sebuah krisis yang oleh Fritjof Capra disebutnya sebagai “sebuah keadaan krisis yang mendalam dan melanda seluruh dunia”.
Penulis mencoba membawa perspektif yang lain tentang bagaimana alam ini sedang rusak di hancurkan di berbagai sektor kehidupan. Mulai dari perusahaan, pemerintah, sikap masyarakat hingga yang tidak terduga seperti tembakau/rokok.
Produk industri rokok atau tembakau, menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar dan berjangkauan luas. Namun industri tembakau sering diabaikan sebagai entitas yang harus bertanggung jawab atas perusakan lingkungan. Dan industri tembakau, yang sudah menjadi pelaku utama terhadap kesehatan manusia, merupakan kontributor utama perubahan iklim—membuat dampaknya terhadap kesehatan semakin buruk.
Kegelapan Industri Tembakau Bagi Lingkungan Hidup
Kemasan rokok juga beresiko karena sifatnya yang tidak ramah lingkungan. Plastik rokok filter mengandung zat berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Bahkan zat berbahaya dari kemasan rokok ini dapat terus tersebar meski telah 10 tahun dibuang.
Mengutip dari exposetobacco.org secara global ada 4,5 Triliun punting rokok dibuang pertahunnya di seluruh dunia, menjadikanya sebagai sampah yang paling banyak dibuang dimuka bumi dan juga sampah utama di destinasi wisata alam terutama pantai. Memang terlihat kecil tetapi ketika ribuan orang mengunjungi tempat wisata alam secara serentak maka ada banyak juga punting rokok yang berhaburan dimana-mana.
Kemudian hal yang tidak terlihat tetapi memiliki dampak yang besar ketika punting rokok dibuang di pantai atau destinasi wisata yaitu ketika punting rokok basah dan larut dalam air maka seluruh zat berbahanya akan mengancam serluruh kehidupan laut.
Kemudian melalui exposetobacco.org juga mengatakan bahwa tembakau adalah unik dalam besaran kerugian yang ditimbulkan. Hampir tidak ada produk tunggal lainnya yang dapat mengklaim membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 80 juta ton emisi karbondioksida setiap tahun dan menciptakan barang yang paling banyak berserakan di dunia .
Tindakan industri tembakau memiliki efek domino: Menanam, memproduksi, mengirim, menjual, menggunakan, dan membuang produk tembakau semuanya merusak lingkungan dan pada gilirannya, membahayakan kesehatan. Ketika air dialihkan ke ladang tembakau, akses masyarakat ke air minum yang aman terancam. Ketika saluran air tercemar oleh puntung rokok, ikan menjadi terkontaminasi dan dapat membuat orang yang bergantung pada mereka untuk makanan sakit.
Ketika manufaktur dan pengiriman tembakau mencemari udara, penyakit pernapasan meningkat. Dan sementara kesehatan seluruh planet dipertaruhkan, orang-orang yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs) akan dirugikan secara tidak proporsional.
Seperti kasus di India melalui Imperial Brands mereka mendanai progam pendidikan, kesehatan, sanitasi termasuk pendidikan lingkungan hidup. Namun, upaya yang mereka lakukan untuk menutupi citra tidak melampaui kerusakan yang sudah terstruktur mulai dari ekologi hingga kesehatan yang sudah mereka lakukan. Hal ini merupakan suatu bentuk keadaan yang tragis bahwa perusahaan tembau sedang berusaha merusak pelanet kita.
Tidak hanya di India ada banyak Negara yang mengalami kasus yang hampir sama seperti di Brazil, Bangladesh dan Mexico yang dimana kasus nya hampir sama mereka seolah berbaik hati menolong masyarakat padahal mereka menjadi salah satu perusak bumi.
Sudahi Kekejaman Lingkungan Hidup
Sebagian besar rokok yang diproduksi mengandung filter. Banyak filter terbuat dari selulosa asetat , yang merupakan jenis plastik. Paparan plastik ini tidak hanya dapat membahayakan kesehatan orang yang merokok filter, tetapi juga menjadikan puntung rokok sebagai bagian utama dari masalah polusi plastik. Setiap tahun, 4,5 triliun puntung rokok berserakan—banyak di antaranya berakhir di saluran air—dan filter di dalamnya termasuk di antara 10 plastik paling umum di lautan dunia.
Mengutip dari mongabay.co.id data dari The Ocean Conservancy menunjukkan, dalam 25 tahun terakhir relawan International Coastal Cleanup (ICC) mengumpulkan sekitar 53 juta putung rokok. Pada 2018, hasil studi lembaga itu menemukan 2 juta putung rokok di pesisir Mediterania.
Antara tahun 2000 dan 2017, diperkirakan 2,2 miliar orang tidak memiliki akses ke air minum yang dikelola dengan aman. Beralih ke sumber air minum yang tidak aman atau terkontaminasi dapat menyebabkan penularan kolera, diare, disentri, hepatitis A dan penyakit lainnya yang lebih tinggi. Namun, produksi tembakau menggunakan lebih dari 22 miliar ton (atau, sekitar 8,8 juta kolam renang berukuran Olimpiade) air setiap tahun—seringkali di negara-negara di mana persediaan air sudah tertekan. Untuk melihatnya dari perspektif granular, sebatang rokok akan menggunakan sekitar 3,7 liter air sepanjang siklus hidupnya, dari tumbuh hingga dibuang.
Dari sekian banyak bahaya dan ancaman, belum lagi rokok elektrik yang semakin merusak lingkungan hidup sudah saatnya ada gerakan dan kesadaran bahwa industri tembakau sebagai pendorong terjadinya krisis iklim karena emisi karbon yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik tempat produksinya. Mulai perubahan dari hal kecil hingga membangun gerakan kampanye kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan lingkungan hidup serta mendorong perusahaan tembakau atau rokok untuk tidak terus-menerus merusak bumi.
- Penulis adalah Al-Bawi. Aktivis Lingkungan, Majelis Lingkungan Hidup PWM Kalimantan Selatan, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 2018-2020.
- Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.