IPM.OR.ID, KULONPROGO– Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menyelenggarakan Sekolah Ekologi tidak hanya mengurai makna ekologi, namun juga mengasah kemampuan literasi peserta. Pada hari ke-2 Sabtu (19/10) sore hingga malam peserta diajak berpikir langkah-langkah yang harus dilakukan di pendopo DolanDeso, Kulonprogo.
Narasumber dalam materi ini ialah Ainun dari aktivis sungai penggagas Ibu Komunitas. Pesannya kepada para peserta supaya kreatif dalam menggagas suatu gerakan lingkungan dan melakukan pendekatan ke masyarakat. Gerakan yang dilakukan juga harus mampu menggandereng pemerintah sebagai salah satu stake holder yang pengambil kebijakan dan pendukung pembangunan.
Sebagai contoh gerakan yang telah dilakukan dalam pembersihan area sungai, ia menyatakan, “Kualitas suatu negara itu dilihat dari kebersihan sungainya.”
Selain Ainun, pada sesi malam hari, PP IPM menghadirkan David Effendi dari komunitas Serikat Taman Pustaka. David mengajak peserta untuk sadar dan terus menulis mengenai ekologi, akrab dikenal dengan ekoliterasi seperti yang sedang digerakkannya. Tidak hanya memberi materi, ia juga mengoreksi beberapa essay peserta dan memberi hadiah buku kepada penulis dua essay terbaik.
Ketua Umum PR IPM Mu’allimin Zaidan Ichsani dan Najma Mahkota dari PW IPM Kalimantan Selatan sebagai pemenang essay terbaik mendapatkan buku tersebut. Zaidan menyampaikan rasa senangnya kepada ipm.or.id, “Saya seneng banget, baru pertama kali bikin essay sebanyak 1000 kata, eh ternyata malah jadi essay terbaik. Aku jadi lebih tergerak buat cinta lingkungan dan harapannya bisa bikin perubahan juga.”
Serangkaian materi-materi yang berkaitan dengan ekologi pada kegiatan ini diharapkan mampu menyuntik semagat kader IPM di seluruh Indonesia untuk ikut tergerak membuat gerakan-gerakan demi menyelamatkan bumi dan kewarasan antar manusia. (adinta)