IPM.OR.ID., Surabaya – Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) secara resmi memperkenalkan sebuah platform baru bernama Insanify pada Jumat (1/12/23) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Surabaya.
Insanify merupakan sebuah platform yang terbangun dari inisiatif dan rasa kepedulian Bidang KDI PP IPM akan pentingnya sebuah media dakwah yang dapat digerakkan dan diakses dengan mudah di kalangan pelajar. Maka dari itu Insanify akan menghadirkan dakwah-dakwahnya di media sosial seperti Instagram, TikTok, Spotify dan YouTube dalam bentuk pengembangan podcast.
“Kita melihat dalam satu dekade terakhir banyak bermunculan media dakwah dari berbagai mazhab pemikiran. Masih Kurangnya gerakan dan segmentasi media dakwah untuk kalangan pelajar. Terlebih yang secara khusus membawa gaya keberislaman yang berkemajuan,” ujar Heni dalam wawancara via WhatsApp.
Insanify berasal dari kata “insani” yang berarti bersifat atau menyangkut kemanusiaan; manusiawi. Lalu sufiks “ify” yang terinspirasi dari platform layanan musik Spotify.
“Dalam bahasa Inggris ‘ify’ seperti diindikasikan oleh akar kata seperti ‘beauty’ menjadi ‘beautify’, yang berarti ‘memperindah’, maka Insanify berarti ‘memanusiakan manusia’ atau ‘lebih manusia’,” tutur Heni.
Heni menegaskan bahwa Insanify berperan sebagai media dakwah arus baru yang diharapkan menjadi rujukan keberislaman kaum muda.
“Media baru tersebut diharapkan mampu mengangkat diskursus tarjih atau sistem tafsir Muhammadiyah dengan gaya ‘pelajar’ yang kekinian, sambil tetap memperhatikan aspek-aspek fundamental dalam kehidupan. Juga diharapkan mampu mengakomodasi aspirasi dakwah IPM, terutama di bidang KDI dari berbagai lini struktur,” pungkas Heni *(Nabila)