IPM.OR.ID, KABUPATEN GOWA – Sentil bahasan pemikiran Islam Nusantara, dalam Pelatihan Kader Madya Taruna Melati 3 (PKMTM 3), PW IPM Sulawesi Selatan agendakan dialog Kapita Selekta Pemikiran Islam Indonesia, Sabtu (23/12).
Pemantik yang di hadirkan PW IPM Sulawesi Selatan, langsung dari berbagai elemen pemikiran yakni Habib Nur dari ex- Hizbut Tahrir dan Muhammad Ridwan dari GP-Anshor.
Berlangsung di Balai Diklat BKKI Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, kedua pemantik ini menyampaikan pandangannya seputar perlakuan Hukum di Indonesia dan segenap elemen masyarakat.
“Hari ini yang terjadi di indonesia, hukum indonesia tidak lagi konsisten terhadap PKI maupun orang-orangnya,” Ujar Habib Nur saat mengulas perihal PKI.
Berkesinambungan dengan itu, Muhammad Ridwan memaparkan pandangan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang berbeda dan teguh akan pendiriannya.
“Masing-masing ormas memiliki pemahaman ideologi yang di anggap benar dan saling mempertahankan apa yang menjadi ideologi masing-masing,”ujarnya.
Senada dengan dua pemantik diatas, Basri Matta melihat benang merah yg terjadi, jika semuanya mempunyai pandangan yang tentunya berbeda, menurutnya itu akan bagus dalam kontinuitas wawasan.
“Perbedaan-perbedaan lahir bukan saling pecah belah, tetapi melainkan perbedaan-perbedaan itu akan menjadi lebih baik, sehingga referensi kita itu akan lebih banyak,” simpul Master Of Trainer PKMTM3 itu. *(anf)