IPM.OR.ID, SLEMAN – PW IPM DI Yogyakarta Periode 2016 – 2018 telah mengadakan Pelatihan Taruna Melati 1 bagi Pelajar Panti Asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-DIY pada Ahad hingga Selasa (19-21/8) di Panti Asuhan Muhammadiyah Darul Ikhsan Prambanan. Agenda ini mengambil tema “Pelajar Panti Berkemajuan Menuju Keberfungsian Sosial Berkeadaban”.
Taruna Melati 1 ini diikuti oleh 145 peserta dari 16 Panti Asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-DIY. Turut hadir dalam agenda ini Ridwan Furqoni (Ketua Majelis Pelayanan Sosial PWM DIY), Syaebani (Ketua Forum Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah DIY), Velandani Prakoso (Ketum PP IPM) dan seluruh Ketua Umum PD IPM se-DIY.
Setelah 3 hari dilalui bersama, banyak proses diskursus yang telah dilewati. Seluruh peserta tampak antusisas dan setiap dialog mampu memunculkan berbagai gagasan gagasan yang dapat menjadi masukan dalam perkaderan Pelajar Muhammadiyah di DIY secara umum dan Pelajar Muhammadiyah yang berada di Panti Asuhan secara khususnya.
Ahmad Hawari Jundullah, Ketua PW IPM DIY Bidang Perkaderan mengungkapkan bahwa pelajar panti adalah tetap bagian dari IPM, serta memiliki potensi yang mungkin jauh lebih besar dibandingkan dengan IPM yang ada di sekolah. “Hal ini salah satunya dibuktikan oleh sebagian peserta yang sudah menjabat sbg pimpinan penting Ranting IPM sekolahnya, bahkan beberapa menjadi Ketua Umum, ujar Jundul, sapaan akrab Hawari Ahmad Hawari Jundullah.
“Maka dari itu, follow-up dari kegiatan ini adalah didirikannya Ranting IPM di setiap panti, mengingat kekuatan personal pelajar dari panti berbeda dan lebih berkarakter dibanding pelajar yang lainnya,” kata Jundul mengakhiri.
Sesuai dengan apa yang diutarakan Jundul, Ketua Umum PW IPM DIY Nurcahyo Yudi Hermawan pun memberikan kesan positifnya. “Ini merupakan suatu langkah awal yang baik untuk mewujudkan ipm sebagai organisasi pelajar yg sesungguhnya, bahwa dakwah ipm adalah untuk seluruh usia pelajar, bukan hanya pelajar yang ada di sekolah saja,” tandas Nurcahyo dalam sambutan pada penutupan.
Di akhir acara, seluruh peserta membacakan Ikrar Pelajar Istimewa yang merupakan hasil diskusi para peserta. Pembacaan ikrar ini menjadi sikap dan janjinya sebagai seorang pelajar Muhammadiyah di Panti Asuhan, seperti berikut:
IKRAR PELAJAR ISTIMEWA
Kami pelajar Panti Asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah bagian dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan siap mewujudkan pelajar berkemajuan dan berkeadaban.
Prambanan, 21 Agustus 2018
Melalui Ikrar Pelajar Istimewa ini, harapannya seluruh elemen pelajar DIY dapat bersatu, bahwa pelajar bukan hanya orang yang berada di sekolah saja. Tetapi juga tempat – tempat seperti masjid, panti asuhan, pondok pesantren, komunitas, dan masih banyak lagi. (Ifa/Dzik/nab)