IPM sebagai organisasi yang peduli terhadap masa depan pelajar. |
IPM.OR.ID, Yogyakarta – Pembantaian etnis Rohingya di Myanmar sepekan terakhir memunculkan reaksi keras di seantero dunia, terutama di Indonesia. PP IPM termasuk yang mengecam adanya kekerasan tersebut, kecaman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP IPM Velandani Prakoso.
Velandani menegaskan bahwa tindakan represif yang dilakukan Pemerintah Myanmar merupakan tindakan yang begitu buruk terhadap kaum minoritas. “Tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat Muslim Rohingya merupakan tindakan intoleran dalam wujud kebencian, permusuhan, dan persekusi terhadap kaum minoritas,” ujar pria yang kerap disapa Andan tersebut.
Seberapapun peliknya permasalahan etnis yang terjadi, tidak menjadi alasan bahwa kebrutalan dan kekerasan dapat dilakukan, karena hal itu merupakan tindakan yang mencederai Hak Asasi Manusia.
Berkaitan dengan hal itu, Velandani menambahkan, “Tidak ada alasan yang bisa membenarkan kebrutalan dan pembunuhan sadis yang dilakukan terhadap masyarakat muslim Rohingya. Persoalan etnis muslim Rohingya bukan lagi persoalan agama, tetapi sudah menjadi persoalan kemanusiaan”
Selain permasalahan kemanusiaan secara umum, kekerasan yang terjadi tentunya juga dapat merusak masa depan karena anak-anak dan pelajar turut menjadi korban. “Dengan kekerasan ini, anak-anak usia pelajar juga dirampas haknya untuk mengenyam pendidikan dan tak sedikit yang harus rela kehilangan orangtuanya,” ujar Velandani mengakhiri. (nab)