IPM.OR.ID., SUKABUMI – Adab sebelum ilmu. Kalimat barusan adalah kalimat yang acap didengar sebagai sebuah pengingat kepada siapapun untuk selalu rendah hati dalam menuntut ilmu. Di manapun termasuk di sekolah, adab terhadap guru dan teman juga perlu dibangun. Sebab hari ini, masalah moral dan adab masih menjadi masalah di Indonesia. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Muhammadiyah Cisaat.
Berdasarkan masalah di atas, atas inisiatif kader yang tinggi, PR IPM MTS Muhammadiyah Cisaat mengadakan Pengajian Bulanan dengan tema “Adab” pada Kamis (27/01/22) di Masjid Al-Ihsan, Cisaat, Sukabumi Jawa Barat.
Kegiatan yang diselenggarakan terbatas ini dihadiri oleh berbagai pihak, diantaranya yaitu oleh Kepala Sekolah MTS Muhammadiyah Cisaat, Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Kesiswaan, Pembina IPM dan Pembina Hizbul Wathan MTS Muhammadiyah Cisaat, dan Ketua Umum PR IPM MTS Muhammadiyah Cisaat.
Usep Saepuloh selaku Kepala Sekolah MTS Muhammadiyah Cisaat menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pengajian bulanan yang mengangkat tema adab ini. “Acara seperti ini patut dilaksanakan di kalangan pelajar supaya pelajar mendapatkan ilmu yang lebih banyak,” ujar Asep.
Tak kalah menarik, Ketua Umum PR IPM MTS Muhammadiyah Cisaat dalam kesempatan pengajian ini menyebut bahwa pengajian ini berlangsung khidmat dan diikuti dengan baik oleh para hadirin. Ia menginformasikan kepada seluruh pelajar agar untuk mengikuti pengajian bulanan ini dengan ketentuan yang di tentukan oleh segenap panitia yang berdasarkan pada protokol kesehatan yang berlaku.
Kepada tim ipm.or.id, Wita Nuraeni selaku kader IPM MTS Muhammadiyah Cisaat berharap agar setiap pelajar dan anak-anak di sekolah mampu lebih disiplin dalam belajar dan saling menghargai satu sama lain. Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan agar setiap orang bisa saling menghormati.
“Supaya adab anak didik di sekolah lebih ber-akhlak dan menghargai kepada guru,” jelas Wita.
Sebagai informasi tambahan, kasus kekerasan banyak terjadi di sekolah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap, sebanyak 207 anak menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di satuan pendidikan sepanjang tahun 2021.