IPM.OR.ID., SUMATERA BARAT- Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Bukittinggi gelar diskusi poros tengah vol 1 pada Kamis (16/12/2021).
Dalam hal ini, bertujuan untuk mengembalikan hakekat permusyawaratan yang telah lama hilang sekaligus menyemarakkan Musywil XXII Sumatera Barat. Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Bukittinggi juga turut mengundang Pimpinan Wilayah IPM Sumatera Barat dan menghadirkan pemateri dari luar daerah.
Turut hadir, Farid Anshar Alghifari dengan materi Gerakan Advokasi Pelajar, Sidiq Wahyu Oktavianto dengan materi Mencari Jati Diri Kader, Muhammad Ibnu Rahmata dengan materi Gerakan Sosial Pelajar, Ramadhanur Putra dengan materi Gerakan Jihad Literasi, Ilham M Bintang dengan materi Gerakan Pelajar Entrepreneur, dan yang terakhir Riski dengan materi Revitalisasi Kader.
Diskusi kali ini mengusung tema “Refleksi Musywil XXII, Menuju Pelajar Sumatera Barat Berdaya”. Senada dengan Farid Anshar Alghifari, Sekretaris Umum bidang advokasi PP IPM yang menilai bahwa posisi IPM memang seharusnya diisi oleh kader-kader yang memiliki pematangan ideologi agar dapat mengambil peran dalam mengedepankan aspek pemberdayaan.
Pandangan lain juga diuraikan oleh Sidiq Wahyu Oktavianto. Menurutnya,IPM ini harus selalu melakukan pembaruan dan peka terhadap masyarakat, perkaderan bukan hanya ajang untuk pendekatan. Namun harus ada ajang timbal balik dalam masyarakat.
Sementara Ramadhanur Putra, Ketua Umum PD IPM Bukittinggi tahun 2018-2020 menyampaikan opini nya bahwa IPM sangat erat kaitannya dengan literasi, sehingga jika berpijak dengan ini, maka kita dapat mengelola ikatan dengan baik.
”Semangat ini harus tetap kita istiqomahkan dalam berbagai event, sehingga bisa menggerakkan pembaruan inovasi untuk pelajar Sumatera Barat berdaya.’’ tutup Ucok Parlindungan, Ketua Umum PW IPM Sumatera Barat.
Selanjutnya, kali kedua diskusi poros tengah, akan berlangsung setelah Musywil XXII IPM Sumatera Barat dengan tema “Quo Vadis IPM Sumbar?”. (*Nindya)