IPM Masa Kini dan Nanti

IPM Masa Kini dan Nanti

OpiniOpini PelajarUncategorized
2K views
Tidak ada komentar

[adinserter block=”1″]

IPM Masa Kini dan Nanti

OpiniOpini PelajarUncategorized
2K views

Ada kata-kata bijaksana seperti ini, “Hiduplah untuk hari ini, jangan memikul masa lalu, dan merisaulah untuk masa depan yang belum pasti”

Kini, adalah kehidupan yang sedang dijalani. Setiap detik akan menjadi berharga sebab akan menjadi nilai pada masa nanti. Mengerahkan segala daya upaya fokus hidup pada masa kini merupakan pilihan yang bijaksana dan seharusnya. Nanti, masa depan yang belum pasti karena masih banyak misteri yang meliputi. Tetapi betapa banyak yang merisaukannya dengan sepenuh hati, memikirkan sepanjang waktu yang menjadi beban dan juga derita.

Saat ini IPM berada dalam posisi yang begitu menentukan di dunia yang luas ini, pertanyaannya siapkah kita menghadapinya? Pertanyaan itu sudah terjawab dengan kesiapan teman-teman untuk aktif di organisasi ini, namun tidak sesederhana itu. Ada beberapa poin yang harus kita perhatikan seperti arus global yang begitu besar, era disrupsi di depan mata, skill yang harus dimiliki pelajar, kompetensi pemecah masalah, dan kedewasaan dalam mengambil kebijakan menjadi hal yang harus dimiliki pada diri kita sekarang. Semua hal yang biasanya hanya bisa kita lihat di film-film science fiction pada hari ini sudah banyak yang telah terealisasi, hanya saja peran manusia terancam tergantikan apabila dirinya tidak memiliki keterampilan dan keahlian, serta tidak peka terhadap perubahan.

Arus teknologi yang begitu bebas bisa saja menjadi boomerang apabila kita tidak tepat dalam menggunakannya. Kondisi IPM saat ini berada pada posisi puncak pertama yang pilihannya apakah akan mendarat menuruni kurva normal atau akan mengaruni puncak selanjutnya dengan siap mengglobalkan pergerakan. Maksudnya, apakah IPM siap untuk mengglobalkan pergerakan dengan mengambil puncak selanjutnya, apa turun kembali seperti kurva normal dengan kembali memprogramkan basic di ranting-ranting, melihat sekolah Muhammadiyah yang begitu banyak menjadi sebuah kenyamanan tersendiri karena selama sekolah masih ada maka para kaderpun akan tetap terus ada, namun apakah kader tersebut akan aktif sesuai ekspektasi kita ?

Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB) merupakan tingkatan keilmuan yang dikatakan masih relevan untuk diaplikasikan, karena GPB ini merupakan paradigma dan gerakaannya itu sendiri adalah ilmu. Kuntowijoyo dalam bukunya yang berjudul “Paradigma islam interpretasi untuk aksi” menjelaskan bahwa GPB ini masih relevan, hanya saja kita masih belum dapat memaksimalkan paradigma tersebut kedalam strategi gerakan yang kita miliki, begitupun IPM yang mempunyai misi sebagai rumah kreatif pelajar. Sebagaimana kita ketahui bersama dari berbagai tingkatan kesadaran mulai dari magis, naif, kritis, dan kreatif. Inilah yang ingin dimunculkan yaitu kesadaran-kesadaran kreatif untuk mengoptimalkan peran dari IPM itu sendiri.

Konsep IPM dimasa mendatang adalah bagaimana caranya IPM harus masuk kepada masyarakat ilmu, yang  pada akhirnya memaksimalkan keilmuan-keilmuan yang dimiliki pelajar. Ini merupakan pekerjaan rumah yang cukup berat yang harus dipecahkan bersama dimana potensi dan kemampuan pelajar dimaksimalkan, pelajaran sekolah bukan hanya perihal angka di raport saja namun sudah dalam bentuk nilai pada diri seorang pelajar. Proses ini akan menempuh kesulitan karena dampak dari zaman yang telah berubah ini. Hal yang patut kita soroti yaitu berapa banyak pelajar saat ini yang lebih senang membaca buku-buku dibanding dengan asyik bermain dan bercengkrama dengan gawainya masing-masing? Hal itu menjadi masalah dalam mempersiapkan kehidupan di masa depan kelak.

Kita mengharapkan kehidupan pelajar yang begitu mengamalkan keilmuannya untuk mengembangkan organisasi dan bangsanya dengan tidak melewatkan nilai-nilai moderasi yang membawa kedamaian. Selain itu masih ada pekerjaan rumah berat bagi kita yaitu eksternalisasi pergerakan. Harus diketahui bersama bahwa dakwah kita bukan hanya sekedar pada pelajar muhammadiyah atau islam, tetapi dakwah kita kepada seluruh pelajar adalah tanggung jawab kita bersama, sesuai dengan sifat agama islam yaitu rahmatan lil ‘alamin. Maka dari itu marilah kita persiapkan strategi apa yang cocok untuk daerah kita masing-masing karena di Indonesia ini terdapat banyak sekali keanekaragaman budayanya.

Langkah konkret yang harus dilakukan pada era yang serba digital ini yaitu kita harus dapat memberikan wadah informasi yang baik yang dapat menebarkan nilai-nilai IPM kepada masyarakat luas, karena era digital ini semua orang bebas mengakses. Mari kita bayangkan ketika media-media IPM menjadi pilihan informasi seluruh pelajar, bayangkan siswa SMP dan SMA saja ada sekitar 15 juta, manusia sebanyak itu kita berikan informasi yang baik dan memotivasinya agar dapat mengoptimalkan potensinya mungkin inilah langkah digital yang membuat para partisipan IPM kedepan akan banyak, dan nilai-nilai yang dianut IPM akan tersampaikan dan terealisasi dengan baik, bersama-sama kita menghapus stigma bahwa Muhammadiyah itu besar kuota, namun fakir followers. Mari bersama-sama membangun dan mencerdaskan semesta karena masa depan Indonesia kedepan ada di tangan kita semua, dan masa depan kader kedepan ada di tangan kita selaku pimpinan saat ini.

*Catatan 

  • Penulis adalah Muhammad Ghifar Hawary Ketua PW IPM Jawa Barat Bidang Advokasi
  • Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis
Peran dan Tantangan Pelajar Menghadapi Wabah Covid-19
Covid Talk IPM – Dilema Kualitas Pelajar yang Lulus ditengah Pandemi
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.