IPM.OR.ID., KABUPATEN BANTUL – Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Bantul melaksanakan Pelatihan Pengelolaan Media Sosial dan Desain pada Sabtu (27/11/21) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bantul.
Media sosial sudah tidak dapat dipungkiri menjadi dunia yang mempengaruhi kehidupan personal maupun suatu kelompok. Menurut DPRD Bantul Komisi A Sigit Nursyam Priyanto, S.Si angka meningkatnya perpecahan, pembulian dan diskriminasi antarkelompok diawali dari kebebasan interaksi yang tidak terkontrol oleh pengunanya. Bahkan Indonesia dicatat oleh Microsoft sebagai netizen paling tidak sopan di ASEAN.
“Media sosial ini memang menjadi arus informasi utama bagi anak-anak muda. Mereka bebas menerima dan memberikan informasi apapun. Memang menjadi sebuah kesempatan yang bagus, tapi sayangnya di Indonesia ini pengguna media sosial masih belum bisa mengontrol dirinya, sehingga angka-angka perpecahan, pembulian, diskriminasi dan ujaran kebencian masih tinggi hingga saat ini,” terang Sigit.
Pada kesempatan yang sama, Sigit juga memberikan apresiasi kepada PD IPM Bantul karena memiliki agenda aksi terkait literasi digital yang sudah diseriusi sejak Musyawarah Daerah (Musyda).
“Saya mengapresiasi langkah dari temen-temen PD IPM Bantul yang sudah mau menyeriusi literasi digital, bahkan kalau tidak salah sudah sejak musyawarah daerah kemarin. Nah, langkah-langkah solutif seperti ini semoga tidak kendor, dijaga semangatnya, kalau misal membutuhkan bantuan fasilitas silakan dikomunikasikan saja karena memang sudah menjadi tugas kami di pemerintahan, seperti yang teman-teman lakukan hari ini,” jelas Sigit.
Tak kalah menarik, menurut Naufal Labiba Wildan (Ketua Umum PD IPM Bantul) pelajar ditingkat cabang dan ranting merupakan kekuatan akar rumput yang sudah harus melek literasi digital dan mulai untuk membangun ekosistem media sosial yang kuat dan sehat.
“Ingatlah teman-teman, kalian yang hadir pada kegiatan ini memiliki peran penting dalam membawa perubahan digital ditingkat pimpinan kalian. Ekosistem media sosial yang kuat bisa kita arahkan jika kita bersama-sama kompak untuk sehat bermedia sosial. Apalagi pelajar menjadi penduduk media sosial yang terbanyak. Maka, sudah saatnya kita semua harus melek literasi digital,” ujar Labiba.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pengelola media sosial dan Bidang PIP PC IPM dan PR IPM se-Kabupaten Bantul ini dilaksanakan dalam dua sesi materi dan satu sesi praktik. Untuk materi yang diajarkan adalah pengelolaan konten di Tiktok dan media sosial dalam organisasi serta desain. Sedangkan materi yang dipraktikan adalah merancang isi konten dan mendesain melalui aplikasi Canva.
Pada hasil desian yang sudah dibuat, peserta juga harus mengunggahnya melalui akun media sosial pribadi mereka dengan menyertakan hastag #PelajarBerdaya dan #IPM untuk menunjukkan identitas dari hasil pelatihan media sosial dan desain yang sudah dilaksanakan.
Muhammad Attariq Hafidz selaku Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) PD IPM Bantul berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi peletakan batu pertama koordinasi antarakun media sosial Pimpinan Cabang dan Ranting IPM se-Kabupaten Bantul. Sehingga kegiatan peningkatan literasi digital ini akan berlanjut dengan teman-tema yang lebih beragam.*(iant)
