IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Yogyakarta bersama Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di ranah pelajar memberikan perhatian penuh terhadap kegaduhan yang melibatkan korban di antara dua sekolah Muhammadiyah di Kota Yogyakarta, sebuah kegaduhan yang disebabkan oleh aksi konvoi pelajar.
Audiensi dilakukan oleh PD IPM Kota Yogyakarta bersama PW IPM DIY pada Selasa (14/05/2024) dengan menemui siswa dan pembina IPM pada ranting terkait, yakni SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta untuk menindaklanjuti terkait kronologi dan peran sekolah dalam penanganan kasus.
Kronologi Peristiwa Konvoi Pelajar
Kejadian terjadi di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, sekitar pukul 10.30 terjadi provokasi berupa teriakan dan suara motor dari arah selatan ke utara SMK. Kemudian, pukul 12.40 rombongan motor yang berisi sekitar 50 kendaraan berboncengan dari arah selatan melintas di Jalan Pramuka dan berhenti di depan gerbang selatan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan merobohkan gerbang, lantas rombongan masuk ke dalam SMK Muhammadiyah 3 dan melakukan penyerangan terhadap siswa yang sedang melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lapangan, selain itu mereka juga melempari batu dan petasan.
Sempat dihalau oleh satpam dan guru yang mengajar agar tidak terjadi keributan, namun karena massa terlalu banyak akhirnya mundur dan siswa yang sedang KBM di kelas ikut keluar menghalau sehingga terjadi keributan. Selain siswa, warga juga ikut membantu untuk menghalau rombongan tersebut. Setelah dari SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, rombongan menyerang beberapa SMK dan SMA di Yogyakarta.
Begitupun pada SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, pada pukul 12.00 WIB setelah salat duhur, bertepatan dengan KBM pada jam tersebut, terdapat provokasi yang diduga konvoi rombongan motor ini bermuara dari SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang memicu kegaduhan di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dengan keramaian suara motor dan suara percikan petasan yang dilontarkan ke dalam SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
Tidak terdapat serangan balik oleh SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta karena sudah dihadang oleh beberapa teman-teman Ranting IPM SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Keamanan pada area sekitar langsung ditangani oleh warga dan Polsek Wirobrajan, sehingga kegaduhan pada saat itu secara cepat dibubarkan.
Korban dan Kerusakan
Kerusakan fasilitas sekolah yang disebabkan oleh penyerangan berupa pagar yang rusak, selain itu terdapat beberapa helm yang hilang. Ada pula siswa kelas 10 SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang terkena cipratan petasan di area badan. Kondisi siswa tersebut masih dalam proses pemantauan. Namun, pada SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta tidak terindikasi korban dan kerusakan.
Respon dan Tindak Lanjut
- Warga sekitar: warga turut menghalau agar kerusuhan tidak terjadi lebih besar. Pelaku pun dilaporkan kepada kepolisian.
- Sekolah: Sesaat setelah kejadian tersebut, guru memberi imbauan kepada siswa untuk segera masuk ke dalam kelas masing-masing dan melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Terdapat proteksi dari kepolisian yang berjaga di sekitar sekolah dan beberapa guru yang menginap di sekolah.
Kedua belah pihak, yakni korban, yang berasal dari SMK Muhammadiyah 3 serta SMA Muhammadiyah 7, dengan pelaku, yakni sekolah asal rombongan geng pembuat kerusuhan sudah bertemu dan ditangani dengan baik.
Audiensi PD IPM Kota Yogyakarta bersama Lembaga Bantuan Hukum dan Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta
Untuk menjaga ketentraman masyarakat Yogyakarta, khususnya keberlangsungan KBM, pelaku penyerangan dan pengrusakan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta harus diproses sesuai hukum yang berlaku demi tegaknya hukum dan keadilan.
Untuk tindak lanjut, Lembaga Badan Hukum (LBH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta yang diwakili oleh Direktur Zamzam Wathoni dan Majelis Hukum dan HAM PDM Kota Yogyakarta yang diwakili oleh Ketua Majelis Rahmat Setiabudi Sokonagoro akan menindaklanjuti dengan pihak sekolah terkait.
Pernyataan Sikap IPM Kota Yogyakarta
Dalam menghadapi situasi yang berkembang di tengah masyarakat, Sekolah Muhammadiyah di Kota Yogyakarta dengan tegas menyatakan komitmennya terhadap perdamaian dan penyelesaian konflik dengan cara yang bijaksana. Dengan ini, kami Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Yogyakarta, ingin menyatakan imbauan aksi anti balas balik sebagai respon terhadap kericuhan yang terjadi dalam konvoi pelajar baru-baru ini.
Kami memandang bahwa sikap balas dendam tidak akan membawa dampak positif dalam menyelesaikan perbedaan atau konflik. Sebaliknya, kami menekankan pentingnya dialog, pemahaman, dan toleransi sebagai langkah-langkah untuk meredakan ketegangan dan membangun kedamaian.
Dengan semangat itu, kami mengajak seluruh pelajar, orang tua, dan masyarakat untuk:
- Menjaga ketenangan, hindari bertindak impulsif dan mengambil tindakan yang dapat memperburuk situasi.
- Menyebarkan pesan kedamaian, saling mengingatkan dan mendukung upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik dengan cara damai.
- Meningkatkan pendidikan damai, mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya resolusi konflik tanpa kekerasan.
- Berpartisipasi dalam dialog, membuka ruang berdiskusi dan mencari solusi bersama untuk mengatasi perbedaan pendapat.
- Tidak percaya dan tidak menyebarkan berita tidak benar yang menyebar di luar sana.
Kami, sebagai PD IPM Kota Yogyakarta bersama-sama berkomitmen untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian, kesetaraan, dan kerjasama di kalangan pelajar dan masyarakat secara luas.
Kami percaya bahwa dengan bersatu dan bertindak secara bijaksana, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan harmonis bagi seluruh warga Kota Yogyakarta.