IPM.OR.ID., JAKARTA – Jelang Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS), Tobacco Control Ikatan Pelajar Muhammadiyah (TC IPM) gelar Seminar HTTS bertajuk “Komitmen Bersama, Lindungi Generasi Muda dari Bahaya Tembakau” pada Sabtu (28/05/22) di Auditorium PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Kegiatan yang diikuti oleh total 100 partisipan ini turut dihadiri oleh Nashir Efendi (Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Imran Agus Nurali (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat), Seto Mulyadi (Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia), Agus Samsudin (Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah), Anisya Aulia Lestari (Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia), dan Laila Hanifah (Ketua PP IPM Bidang Ipmawati).
Salah satu agenda dalam seminar Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM). Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto itu menandatangai langsung perjanjian kerjasama tersebut mewakili LPAI bersama dengan Nashir Efendi selaku Ketua Umum PP IPM.
Dalam pemaparannya Kak Seto membagikan tips hidup sehat yang disingkatnya dengan GEMBIRA.
Adapun huruf ‘G’ yang dimaksud Seto adalah kependekan dari (G)erak. “Gerak maksudnya jangan mager,” jelas Seto. Adapun huruf ‘E’ yang dimaksud ialah (E)mosi cerdas. Emosi cerdas artinya adalah tidak mudah baper.
Huruf ‘M’ dalam GEMBIRA itu berarti (M)akan dan minum yang sehat, huruf ‘B’ berarti (B)ersyukur, beribadah, dan berdoa. Huruf ‘I’ yang dimaksud ialah (I)stirahat.
“Istirahat yang cukup. Minimal delapan jam sehari. Dan upayakan paling tidak agar kita istirahat dari dendam, dari iri, dan benci,” tukas Seto.
Huruf selanjutnya ‘R’, merupakan kependekan dari (R)ukun dan ramah dalam keluarga. Sedangkan, huruf terakhir yaitu ‘A’ merupakan kependekan dari (A)ktif berkarya.
Sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto senantiasa mengajak partisipan untuk membangun keluarga yang ramah anak. Sebab keluarga yang memiliki suasana yang ramah akan menjadikan anak tidak tergelincir pada perilaku merokok.
“Sistem pendidikan yang baik akan turut menciptakan kepribadian dan karakter anak yang baik,” tukas Kak Seto. *(iant)