Digital Campaign untuk Menjawab Keresahan Muhammadiyah

Digital Campaign untuk Menjawab Keresahan Muhammadiyah

Daerah Istimewa YogyakartaOpini
1K views
Tidak ada komentar

[adinserter block=”1″]

Digital Campaign untuk Menjawab Keresahan Muhammadiyah

Daerah Istimewa YogyakartaOpini
1K views

Umumnya segala aspek di kehidupan akan mengalami perubahan entah secara revolusi (perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang dan secara cepat) ataupun evolusi (proses perubahan    secara  bertahap  dalam  jangka  waktu  yang  lama  dari  bentuk  sederhana menjadi bentuk  yang  kompleks).

Sebagai contoh, era pertama perubahan “media” sebagai alat dan sarana untuk berkomunikasi (sender-receiver) yang awalnya hanya berkomunikasi secara lisan dimulai pada saat manusia masih berburu kemudian terciptalah bahasa untuk memudahkan berkomunikasi. Era kedua perubahan media dengan tulisan yang diawali dari ditemukannya cap tangan di dalam goa dengan tujuan dan maksud yang penulis inginkan saat itu. Era ketiga adalah era percetakan yang mulai berkembang sekitar tahun 1450 saat mesin cetak untuk pertama kali ditemukan  kemudian  terus  disempurnakan.

Seiring  berkembangnya  zaman,  kini  komunikasi dapat dilakukan dengan jarak yang sangat jauh sekalipun dan dengan berkembangnya zaman era keempat pun dimulai, yaitu era teknologi. Era teknologi diawali dari ditemukannya radio yang dia ciptakan sendiri, penemuan telepon pertama kali Alexander Graham Bell, dan   ada Samuel Morse yang menemukan telegraf kemudian booming dengan sandi morse-nya. Dari ketiga penemuan penting tadi teknologi menjadi lebih beragam seperti munculnya televisi, komputer, internet dan pada akhirnya ditemukannya telepon genggam.

Mari kita time skip ke abad sekarang di mana internet sudah mengalami perubahan yang besar. Melalui internet kita dapat berinteraksi lebih mudah dengan orang lain, misalnya saja mempromosikan sesuatu dengan media digital yang dijembatani internet kemudian biasa disebut digital campaign (kampanye digital) yang dapat menjangkau sasaran secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Digital campaign mencakup banyak teknik, praktik, dan strategi yang terkandung dalam kategori pemasaran internet.

Pemasaran digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis,  antropologi,  dan  teknologi  yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan multimedia. Di dalam digital campaign sendiri menggabungkan beberapa elemen seperti pesan singkat layaknya SMS, videografi atau sinematografi layaknya iklan TV, dan penggunaan poster layaknya banner kampanye.

 

Digital Campaign Muhammadiyah dan IPM

Digital campaign di era yang sudah serba digital ini juga tentunya berguna untuk menyampaikan  pesan  atau  narasi  tertentu. Di era disrupsi ini, banyak beredar pemberitaan yang   kurang   bermanfaat   atau   bahkan   hoax   terutama   di   media   sosial. Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat harus turut andil dalam memerangi konten atau pemberitaan negatif yang sering bermunculan. 

Saat ini sering sekali bermunculan isu-isu atau pemberitaan  yang  negatif  di  media  sosial.  Bahkan  beberapa isu sengaja dimunculkan untuk agenda pengalihan isu penting. Mereka yang sengaja melakukannya akan menggunakan berbagai cara agar dapat mengalihkan isu. Isu dengan menggunakan daya tarik kemanusiaan misalnya. Tentu  akan  banyak  hati  masyarakat  yang  akan  tergerak  untuk  menaruh  perhatian  pada  isu tersebut. Padahal isu tersebut belum tentu benar. Sehingga dalam hal ini penting sekali untuk berpikir kritis sebelum bertindak agar tidak terbawa arus.

Usaha  Muhammadiyah  untuk  meredam  pemberitaan negatif sangatlah diperlukan. Sejauh ini, Muhammadiyah dirasa belum cukup masif dalam pengembangan dakwah melalui digital campaign. Padahal, digital campaign untuk meredam pemberitaan negatif dan isu-isu yang liar sejalan dengan tujuan dakwah amar ma’ruf nahi munkar oleh Muhammadiyah. Untuk melaksanakan dakwah sekaligus melawan arus  pemberitaan  negatif  di  media  sosial,  Muhammadiyah  dan  IPM  perlu  untuk  menyusun strategi narasi apa yang akan diangkat.

Dalam hal ini narasi “Islam Berkemajuan” dirasa sangat cocok dengan Muhammadiyah, karena identik dengan Islam Wasathiyah dan dapat diterima seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Narasi ini dirasa  mampu  menjawab  keresahan  skala nasional yang sedang terjadi sehingga tidak terbatas pada satu golongan Muhammadiyah saja, melainkan lebih dari itu. Bahkan, kita dapat membawa narasi Islam Berkemajuan ini untuk menanggapi isu-isu yang sensitif.

 

Strategi Konten Positif

Untuk melawan pemberitaan negatif di media sosial diperlukan gerakan yang terencana dan masif. Perlu adanya strategi-strategi khusus agar konten positif dari Muhammadiyah dapat bersaing  dengan  isu-isu  negatif.  Contohnya  adalah  dengan  membuat  konten  edukasi  yang disusun secara tematik untuk membahas isu seperti mental health, feminism, sexual harassment, dan konten-konten lain yang berguna bagi pelajar.

Agar suatu narasi benar-benar sampai dan menyebar, perlu adanya sinergi antar berbagai unsur Muhammadiyah. Sehingga, semua dapat bekerja sama untuk menggencarkan narasi atau gagasan apa yang hendak dibangun, dalam hal ini Islam Berkemajuan. Tanpa adanya sinergi dalam mempublikasikan tentu pesan berantai yang disampaikan akan sedikit jangkauannya.

Dengan  membawa  narasi  Islam  Berkemajuan  ini  kita  dapat mengangkat isu-isu yang berkaitan  dengan  dakwah  Muhammadiyah  dan  IPM.  Dakwah  muhammadiyah  sudah  bisa terlihat dari berdirinya AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) di berbagai bidang yang ada. Mulai dari bidang pendidikan dengan berbagai lembaga pendidikan dari TK hingga universitas, bidang kesehatan dengan rumah sakit dan klinik-klinik kesehatannya, Lazismu yang selalu siap untuk membantu umat, MDMC yang selalu sigap untuk menjadi relawan umat, dan  dakwah IPM di kalangan pelajar secara keseluruhan.

Semua dakwah itu, kini bisa kita sampaikan narasinya  melalui  berbagai  media  digital  yang  ada.  Penggunaan  media  digital  ini  bisa memberikan dampak bagi kita untuk mendapakan banyak jaringan. Perbanyak jaringan disini bisa  kita  manfaatkan  untuk  meneruskan  segala macam informasi atau pelajaran penting dan bernilai positif yang sudah kita dapat sebelumnya agar bisa tersampaikan kapada masyarakat luas.

Selain perlunya sinergi antar kader Muhammadiyah, dalam menggencarkan isu atau narasi Islam berkemajuaan Muhammadiyah juga harus mampu untuk riding the wave (mengendarai ombak).  Ombak  yang dimaksud di  sini  adalah  arus  informasi  yang  ada. Sehingga tugas utama kita sebagai kader IPM dan Muhammadiyah saat ini adalah membanjiri media sosial dengan hal-hal positif agar dapat bersaing dengan pemberitaan negatif.

*) Catatan

  • Penulis adalah peserta Taruna Melati 3 PW IPM DIY Tahun 2021 terdiri atas Freshi Tirtawati, Bambang Arief Wijayanto, Aisah Nur Fitria, Hida Ayu Suranti, Ernita Ananda Sari, Muh. Raihan Yafidz
  • Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.

 

Kawal 4 Isu Strategis, Audiensi PP IPM dengan KPAI
Studi Banding Program Kerja, IPM Wonosari dan IPM Pasuruan Jalin Silaturahmi
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.