IPM.OR.ID, JAWA TIMUR – Hari Valentine yang biasa diperingati oleh umat non muslim dilarang diperingati apalagi dibudayakan oleh umat muslim, seperti hadits berikut “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50) dan “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).
Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Nganjuk mengisi hari-hari dengan hal yang bermanfaat dan disukai Allah, salah satunya kajian Say No to Valentine di SMK Muhammadiyah 1 Prambon, Kabupaten Nganjuk, Ahad (11/2) pukul 8.00 hingga 11.00 WIB.
Delva, Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) PD IPM Nganjuk menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai pengisi hari libur, sekaligus memberi wawasan kepada pelajar tentang budaya umat non muslim tersebut. “Kegiatan ini sebagai pengisi hari libur agar bermanfaat, sekaligus memberi wawasan kepada pelajar, “apa sih, valentine?’, kenapa sih, tidak boleh dibudayakan?’ kurang lebih seperti itu.”, paparnya.
Mohammad Imron, mengapresiasi panitia dan peserta telah menyukseskan kegiatan tersebut. “Terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta yang telah menyukseskan kegiatan ini, sehingga berjalan lancar dan mengemmbirakan.”, ujar Ketua Umum PD IPM Nganjuk.
Kegiatan ini diisi dengan ceramah oleh Purbahayu, S.E dan ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Pelajar Peduli Moral oleh seluruh yang hadir dalam kegiatan tersebut. *(Delva/Put)