Agenda menyelamatkan bumi adalah salah satu gerakan yang sedang ramai digalakkan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Tentu hal ini bukan cuman untuk gaya-gayaan, tetapi kepentingan yang sangat mendesak. Agar kita di masa depan masih bisa hidup dengan aman, damai, dan tentram di muka bumi tanpa merasakan dampak negatif dari perubahan iklim.
Perubahan Iklim Ancaman Kehidupan
Teman-teman tahu gak sih, kenapa perubahan iklim penting untuk sadari dan ikut andil di dalamnya? Berdasarkan hasil temuan IPCC perubahan iklim berdampak besar terhadap ekosistem dan manusia di seluruh dunia. Perubahan iklim dapat menimbulkan resiko yang besar terhadap pembangunan ekonomi, kesehatan manusia dan keamanan pangan secara global.
Gak cuman itu loh, teman-teman! Perubahan iklim memberikan dampak terhadap pergeseran geografis yang membuat beberapa spesies hewan punah, berdampak pada peningkatan permukaan air laut yang menyebabkan banjir dan lain-lain. Tidak sedikit dari kita sudah pasti menjadi korban perubahan iklim saat ini.
Jangan Mubazir, Save Our Earth With a Little Step!
Jika teman-teman merasa berdampak pada keberlangsungan bumi itu susah, jawabannya tidak. Melakukan perubahan-perubahan kecil juga bisa jadi cara untuk memperpanjang keberlangsungan hidup bumi loh. Hal paling kecil yang bisa kita lakukan adalah no waste food and saving energy.
Islam sudah mengajarkan kita tentang 2 hal di atas melalui Q.S. Al-Isra : 27. Teman-teman tentu sudah gak asing bukan dengan ayatnya berikut,
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Membuang-buang makanan (waste food) dan energi dalam Islam disebut mubazir. Tindakan pemborosan ini tentu tidak menggambarkan jiwa seorang muslim yang seharusnya menghargai makanan dan menghemat energi. Pada ayat di atas disebutkan, jika kita melakukan pemborosan, maka kita disamakan dengan saudara syaitan yang kita ketahui hal tersebut merupakan perumpamaan yang sangat buruk.
Lantas, mengapa Allah mengatakan yang boros itu saudara syaitan? Dalam terjemahnya, Allah menyatakan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. Maksudnya disini bukan ingkar terhadap janji, tapi ingkar terhadap nikmat yang sudah Allah berikan.
Selain boros itu bentuk ingkar terhadap nikmat Allah. Boros juga memberikan dampak yang buruk untuk lingkungan. Semisal boros makanan, teman-teman tahu gak kalau sisa makanan yang kita tinggalkan bisa memiliki dampak yang besar bagi lingkungan. Coba saja kita bayangkan, bila kita menyia-nyiakan makanan sama hal tersebut sama dengan kita menyia-nyiakan energi yang telah digunakan untuk membuatnya, membuang-buang air yang sebelumnya digunakan untuk mengairi sayuran yang kita petik dan kita jadikan makanan serta menambahkan kontribusi emisi gas rumah kaca.
Sebagian makanan sisa dipastikan akan berakhir di tempat sampah. Saat terjadi pembusukan di tempat pembuangan sampah, makanan sisa akan menghasilkan gas rumah kaca berupa metana yang jauh lebih bahaya daripada CO2. Kelebihan gas rumah kaca seperti metana ini akan naik ke udara sehingga akan meningkatkan suhu atmosfer bumi, pemanasan global dan tentu saja perubahan iklim. Para ilmuwan percaya, jika kita mampu berhenti melakukan perilaku buang-buang makanan, maka kita membantu meredam emisi gas rumah kaca sebesar 11% dari sisi sistem pangan.
Anak IPM Bisa Apa?
Nah, sebagai anak IPM tentunya kita gak mau dong jadi salah satu pelaku perubahan iklim dan disamakan dengan syaitan apalagi dijadikan saudaranya syaitan?
Maka dari itu kita bisa memulai gerakan no waste food dan saving energy lewat kegiatan-kegiatan yang sering kita lakukan. Contohnya, perkaderan, permusyawaratan dan kegiatan lain. Kita bisa menyediakan konsumsi secukupnya agar tidak membuang-buang makanan, memaksimalkan kegiatan di siang hari dan mengurangi kegiatan di malam hari agar penggunaan energi listrik dapat dihemat, serta memperlakukan sampah makanan sisa dengan cara yang baik seperti menguburkan didalam tanah dan lain-lain.
Jadi, gimana nih teman-teman? Mau ikut berdampak untuk keberlangsungan hidup bumi? Yuk, sama-sama kita bilang No pada waste food dan yes pada saving energy!
Salam literasi, salam lestari!
- Penulis adalah Fatimatuzzahra, Kabid PIP PW IPM Kalimantan Selatan 2021-2023. Mahasiswa Eng. Education Universitas Islam Kalimantan. Punya latar belakang keilmuan pendidikan dan literasi, tapi juga mau ikut andil dalam ekologi, jadi saat ini mencoba mendalami ekoliterasi. Suka nulis puisi dan bikin surprise kecil-kecilan. Bisa lihat tulisan dan puisi tipis-tipis di @zahraaery_ atau bercengkrama lewat surel zahraery@gmail.com. Mau kolaborasi bikin tulisan/puisi juga boleh.
- Substansi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis.