Surakarta, IPM.OR.ID – Lembaga Media menjadi representasi PP IPM dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) Pegiat Literasi yang diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Agenda ini diselenggarakan pada Jumat – Ahad (8-10/12) dengan diikuti oleh MPI dan Komunitas Literasi se-Indonesia. Di salah satu sesi seminar pada Kopdarnas Pegiat Literasi, Lembaga Media sempat mewawancarai Ibu Suraidah, seorang pejuang Sekolah Tapal Batas di Pulau Sebatik, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara.
Ibu Suraidah merupakan seorang alumni sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah, sehingga cukup memahami keadaan Muhammadiyah secara aktual. Beliau pun memberikan informasi terkait Muhammadiyah di sekitar perbatasan Indonesia dan Malaysia.
“SD, SMP, SMA Muhammadiyah ada di Nunukan. Di Sebatik ada Muhammadiyah, tapi tidak ada sekolah Muhammadiyah,” ujar inisiator sekolah Tapal Batas yang biasa mendidik anak-anak dari para TKI ini.
Namun, ternyata di Pulau Sebatik, persisnya di Kecamatan Sungai Nyamuk sudah ada sekolah Muhammadiyah. “di Sungai Nyamuk ada MI Muhammadiyah,” tambah Ibu Suraidah.
Paparan langsung dari warga perbatasan Indonesia – Malaysia ini menandakan bahwa Muhammadiyah serta amal usahanya benar-benar tersebar di penjuru Indonesia hingga daerah-daerah terluar. Semoga keberadaan amal usaha pendidikan Muhammadiyah di penjuru Indonesia juga disusul oleh makin meluasnya IPM di masa mendatang. (nab)