IPM.OR.ID., YOGYAKARTA- Di penghujung perayaan Milad 61 IPM menjadi ajang dipamerkannya kekayaan budaya Indonesia. Salah satunya pagelaran teater Antidote pada Sabtu (23/7/2022).
Lewat hasil karya tim Teater Universitas Ahmad Dahlan dan tim Einsmam Teater (Enter), penutupan resepsi milad menjadi spektakuler. Bukan tanpa persiapan, para performer latihan selama dua minggu dari rekaman suara hingga latihan keseluruhan properti.
Meskipun harus menyinkronkan audio dan visual bahkan menyatukan kepala dari kedua tim. Namun, berkat komitmen, kekompakan dan kerja kerasnya luar biasa sehingga semuanya dapat teratasi dan teater dapat dipentaskan dengan sukses.
Dalam hal ini, pihaknya mengusung konsep opera komedi Rainy 2050 yang berteleportasi ke tahun 2022.
“Jadi dia versi 2022nya. Ceritanya mereka menjalankan misi untuk menggagalkan pembalakan hutan yang merupakan cikal bakal krisis iklim 2050,” jelas Sheris Dandi Oktada, salah satu perwakilan teater.
Senada dengan konsepnya, kostum yang dikenakan pakaian sehari-hari dan terdapat tokoh yang cosplay menjadi pohon. Hal ini melambangkan perasaan pohon saat hendak ditebang.
Menurut Sheris, melalui seni ia bisa bereksperimen dan berekspresi. “Dengan seni kita bisa berdakwah, dan dengan seni kita bisa mengarungi arus utama pelajar Indonesia bersama IPM. Jangan takut berkarya!, “pungkasnya. *(vyr)