IPM.OR.ID., SURABAYA – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia sebagai hari refleksi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Berbagai negara dan kota pun memperingatinya dengan cara masing-masing. Tak terkecuali di Surabaya.
Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini melibatkan seluruh elemen, baik dari masyarakat, pelajar dan aktivis Muhammadiyah se-Surabaya.
Adapun, pengusung aksi ini merupakan hasil kolaborasi antara Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Surabaya, Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) Surabaya, Muhammadiyah Pecinta Alam Surabaya (Mupalas) dan pelajar mengajar Surabaya.
Hasilnya, lebih dari 100 pelajar dan simpatisan berkumpul di Jembatan Suroboyo, Kenjeran, untuk melakukan seruan aksi, Ahad (22/5/2022).
Ketua Bidang Lingkungan Hidup PD IPM Surabaya Ahmad Hisam mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat lupa dan terlena akan kepedulian terhadap lingkungannya.
“Seperti penggunaan plastik atau kresek, membuang sampah tidak pada tempatnya, bahkan tas belanja pun masih terbuat dari plastik,” terang Hisam
Menurut Hisam, seruan aksi Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kota Surabaya ini dilakukan atas empat dasar. Pertama, mikroplastik mengancam Selat Madura. Setiap 100 liter/1 drum air di Selat Madura mengandung 15-50 partikel mikroplastik.
Kedua, terancamnya teripang dan kerang oleh sampah plastik. Hisam menjelaskan bahwa secara umum pakan alaminya hampir sama dengan mikroplastik.
“Yakni berukuran <5mm. Akibatnya mereka mengalami kesulitan dalam bereproduksi ketika ada mikroplastik dalam tubuh mereka,” jelas Hisam.
Ketiga, makanan dan minuman manusia juga mengandung mikroplastik. Terakhir, industri dan masyarakat wajib bertanggung jawab terhadap sampah yang ada di laut.
“Mari jaga Selat Madura kita dari mikroplastik agar lingkungan kita tetap bersih dan nyaman bagi makhluk hidup yang lain,” pungkasnya.
Sumber: http://klikmu.co/gelar-aksi-di-jembatan-suroboyo-pelajar-dan-aktivis-muhammadiyah-serukan-empat-ancaman-sampah-plastik/