IPM.OR.ID, Malang – Tragedi yang menimpa Indonesia saat ini, cukup memunculkan rasa kehilangan yang besar. Sehingga pelajar sebagai bagian dari anak muda Indonesia diuji tingkat kepekaan dan kepeduliaannya. Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) bersama pelajar se-Indonesia, mendeklarasikan Gerakan Pelajar Tangguh Bencana. Deklarasi tersebut dibacakan saat pembukaan Jambore Nasional yang digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia, Jumat (1/12).
Maharina Novia Zahro, Ketua PP IPM sekaligus Komandan Deklarasi menegaskan bahwa alam adalah sahabat manusia, selayaknya harus dijaga dan dilestarikan agar tak berbalik menghancurkan manusia.
“Segala tindakan buruk yang merusak alam harus diputus dengan meningkatkan kesadaran sejak dini,” tegasnya.
Resiko dampak bencana, sambungnya dapat dikurangi apabila kita tahu cara-cara pencegahan serta penanggulangannya.
Deklarasi Pelajar Tangguh Bencana ini merupakan legitimasi dari gerakan 1 Juta #PelajarTurunTangan yang telah diinisiasi PP IPM dan secara masif dibumikan oleh pelajar di seluruh Indonesia. Deklarasi ini ada karena Indonesia saat ini dalam status awas bencana di berbagai bagian Indonesia.
“Banyaknya bencana di Indonesia saat ini tak cukup diketahui oleh pelajar saja namun pelajar juga harus turun tangan membantu korban yang terkena bencana,” jelas Rina dengan semangatnya.
Deklarasi Pelajar Tangguh Bencana, memuat empat komitmen. Pertama, menjunjung tinggi kemanusiaan sebagai nilai asasi setiap manusia. Kedua peduli pada lingkungan sosial dan berempati pada tragedi yang mengancam. Ketiga, terus menjaga alam dan ikut serta melestarikannya. Keempat, selalu siap siaga menghadapi bencana serta menanggulanginya dengan ilmu. (anf/nab)