IPM.OR.ID., Surakarta – Muhammadiyah-‘Aisyiyah pada Sabtu (05/11) resmi menyelenggarakan Sidang Pleno I Muktamar ke-48 di Surakarta. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah turut menyampaikan tanggapan dan sarannya di Sidang Pleno 1 Muktamar ke-48 Muhammadiyah tersebut.
PP IPM melalui Ketua Umum, Nashir Effendi menyampaikan 13 tanggapan dan sarannya dalam Sidang Pleno 1 Muhammadiyah sebagai berikut :
- Pengembangan kapasitas SDM diprioritaskan melebihi pembangunan infrastruktur AUM itu sendiri
- Pembaharuan Sistem Perkaderan Muhammadiyah
- Memperbanyak Muballigh Muhammadiyah yang sesuai dengan spirit beragama yang mencerahkan
- Majelis dan lembaga harus diisi oleh usia produktif agar bisa lari lebih cepat di era perubahan
- Memperbanyak sekolah Muhammadiyah yang ramah disabilitas dan ramah lingkungan
- Memberdayakan personalia PC IPM, PD IPM atau PW IPM sebagai pembina IPM ranting sekolah
- Membentuk Fakultas Kedokteran Hewan di PTMA
- Membentuk lembaga atau platform yang berfokus menangani kesehatan mental
- Membentuk lembaga pengendalian tembakau di bawah MPKU
- Membentuk Muhammadiyah Tobacco Control Center di bawah PTMA dan RSMA
- Transformasi LSBO: Memisahkan seni-budaya dan olahraga. Keduanya memiliki cakupan masing-masing yang besar
- Fikih kesenian: Upaya menjawab hambatan teologis strategi dakwah kebudayaan
- Membentuk Institut Seni Muhammadiyah
Nashir mengatakan populasi Gen Z hari ini yang amat banyak di negeri ini, harus menjadi perhatian para penggerak kebaikan. Jangan sampai mereka menjadi generasi yang kehilangan tuhannya yang kemudia mereka hidup dengan bebas nilai.
“Nilai yg mereka anut hanya berdasarkan kesenangan artifisial. Bonus demografi bukanlah beban, melainkan sebuah kekuatan,” jelas Nashir.
Nashir juga menjelaskan di balik rivalitas kekuatan dunia yang kian mengeras selalu ada ruang untuk merajutnya menjadi kerja sama.
“Kami percaya Muhammadiyah selalu menjadi oase di tengah padang pasir,” ujar Nashir. *(da)