10 Pertanyaan Terbesar IPM 2021-2061

10 Pertanyaan Terbesar IPM 2021-2061

Opini
12K views
Tidak ada komentar
Milenial Berkaya Dirumah

10 Pertanyaan Terbesar IPM 2021-2061

Opini
12K views
Milenial Berkaya Dirumah
Milenial Berkaya Dirumah

Tahun ini, IPM bakal berusia 60 tahun. Makin mendekat pada usia 100 tahun di tahun 2061 mendatang. Seiring dengan pandemi, disrupsi, dinamika demografi, dan geografi serta dinamika sains-teknologi-kecerdasan buatan, IPM menghadapi perubahan yang cepat dan mencengangkan.

Sebelum melangkah lebih jauh, pertanyaan-pertanyaan dalam opini ini subjektif. Namun, juga telah dipertimbangkan baik-baik, mulai dari hal-hal yang realistik sampai hal-hal yang terlampau futuristik.

10 pertanyaan berikut akan berguna untuk membayangkan 40 tahun ke depan, menyambut seabad IPM. Atau malah dapat menjadi dasar kita menyusun rencana. Seperti kata Abraham Lincoln, “Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan merencanakannya.”

1. Bagaimana Kabar IPM Pasca-pandemi dan Disrupsi?

IPM dan kader-kadernya sama dengan seluruh warga dunia, babak-belur karena pandemi COVID-19. Segala aktivitas terhenti, termasuk perkaderan yang sangat menentukan perjalanan organisasi. Selain itu, disrupsi (perubahan cepat, mengacak-acak) sebagai bawaan revolusi industri 4.0 juga mempengaruhi IPM.

Apakah kita mau beradaptasi dengan kesulitan di masa pandemi? Apakah kita mampu mengatasi tantangan-tantangan era disrupsi?

2. Apakah IPM mampu eksis di ibukota baru Indonesia?

Pemindahan ibukota baru Indonesia ke Pulau Kalimantan makin mendekati kenyataan. Jika ibukota Indonesia pindah bagaimana dengan nasib kantor PP IPM di Jakarta dan Jogja? Jika sebelumnya poros kantor Jakarta-Jogja memberikan corak politik dan ideologis kader IPM, maka apa yang terjadi dengan corak keorganisasian IPM setelah pemindahan ibukota kelak?

3. Apakah IPM Tetap Seperti Ini, Lebih Populer, Atau Hilang Ditelan Zaman?

IPM sebagai organisasi dengan basis massa yang sangat besar saat ini dikenal luas, setidaknya di kalangan pelajar Muhammadiyah. Namun, disrupsi bisa mengacaukan segalanya, dalam arti positif maupun negatif.

Maka, apakah IPM mampu memanfaatkan disrupsi untuk menjadi makin dikenal serta berpengaruh besar atau hilang ditelan zaman karena berpuas diri dengan keadaan saat ini?

4. Apakah Bidang Perkaderan, KDI, dan PIP masih menjadi trisula gerak utama IPM?

Kita semua paham bahwa Bidang Perkaderan, KDI, dan PIP merupakan bidang wajib yang harus ada di setiap struktur. Bisa dibilang ketiga bidang wajib ini merupakan trisula gerak IPM. Tapi apakah akan selamanya seperti itu?

Saat ini dunia pelajar banyak terkait dengan kewirausahaan, advokasi, lingkungan hidup, gender, hingga politik. Seperti kita ketahui, bidang-bidang yang dekat dengan anak muda tersebut sebatas menjadi bidang tambahan di IPM. Lalu, apakah keadaan ini bakal terus berlanjut?

5. Apakah IPM bisa memiliki struktur yang sangat ramping?

Dahulu, organisasi yang rapi dan terdapat di setiap daerah dibutuhkan untuk menyebarkan informasi dari pusat dengan keterbatasan teknologi. Misalnya, persuratan di tahun 1970-an akan lebih mudah jika dilakukan lewat rantai koordinasi dari pusat ke wilayah, wilayah ke daerah, dan seterusnya.

Sekarang, teknologi bisa menggantikan semuanya. Organisasi nggak butuh-butuh amat struktur yang gemuk karena koordinasi bisa langsung dilakukan antar struktur lewat sentuhan jari. Seorang influencer dengan 1 juta pengikut dengan 3 admin pun bisa melebihi ketenaran bupati yang dibantu puluhan staf dan belasan kepala dinas.

Tapi tentu nggak semua pihak bisa menerima keadaan ini. Hal ini akan menjadi jawaban dari pertanyaan “apakah IPM bisa memiliki struktur yang sangat ramping?”

6. Apakah IPM akan berganti logo?

Lazim kita ketahui bahwa logo dari merek-merek terkenal terus berganti dari waktu ke waktu. Misalnya logo apparel Adidas dahulu dan sekarang berbeda, logo Pertamina saat kita kecil dengan saat ini berbeda. Saat ini, di dunia sepak bola sedang marak pergantian logo ke arah logo-logo yang lebih sederhana dipelopori oleh klub Juventus di ITalia.

Sementara itu, IPM memiliki logo yang boleh dibilang nggak sesuai dengan tren dunia saat ini. Jika dibandingkan dengan Muhammadiyah, logo Muhammadiyah justru lebih sesuai karena sederhana dan mudah diingat orang awam.

Selain itu, pergantian logo di IPM tentu nggak mudah terjadi. Walaupun menurut pandangan penulis bakal mungkin-mungkin saja terjadi. Karena dalam riwayatnya memang pernah terjadi pergantian logo IPM menjadi seperti yang kita kenal sekarang. (Tentang hal ini mungkin akan dibahas lain waktu)

7. Apakah suatu saat IPM akan mampu melahirkan kader semacam Greta Thunberg?

IPM punya Gerakan Konservasi Ekologi sejak Muktamar XX di Samarinda tahun 2016. Namun, saat ini gerakan konservasi ekologi IPM belum cukup terasa gregetnya. Di sisi lain, sejak 2018 muncul gerakan “Fridays for Future” yang digagas oleh Greta Thunberg, pelajar dari Swedia. Gerakan tersebut tercatat diikuti puluhan juta pelajar sedunia.

Tentu hal ini jadi keprihatinan tersendiri karena IPM telah melangkah lebih dulu. Tapi, nggak ada kata terlambat jika kita mau mengusahakan dengan baik. Pertanyaannya, adakah di antara pembaca dan teman-teman kader IPM yang bersedia?

8. Jika benar-benar terjadi, apakah kader IPM akan jadi Homo deus atau jadi Manusia yang Terpinggirkan?

Yuval Noah Harari melalui buku Homo Deus, kelanjutan dari Sapiens, memprediksikan kemunculan manusia Homo deus dalam masa depan yang nggak terlalu lama. Homo deus adalah manusia yang “disempurnakan” sehingga bisa jauh dari penyakit, punya pikiran yang lebih baik, bisa bekerja lebih lama, bahkan bisa amortal (nggak bisa mati kecuali dengan kekerasan parah, misalnya kecelakaan atau ditembak di kepala).

Di sisi lain, jika manusia versi lebih sempurna itu benar-benar ada, maka dunia mungkin hanya butuh separuh dari jumlah manusia sekarang (pandangan ekstrem malah menganggap Bumi Cuma butuh 500 juta manusia (padahal sekarang ada 7 miliar alias 7.000 juta manusia!)

Dengan kata lain, akan muncul manusia-manusia terpinggirkan, tidak bekerja, tidak memberi manfaat bagi dunia. Karena tugas-tugas pengelolaan dunia telah dilakukan oleh para Homo deus.

Kalau sudah seperti itu, kader IPM akan masuk golongan yang mana?

9.Jika Peradaban di Planet Mars Benar-benar terwujud apakah IPM bisa mewarnai peradaban manusia di Planet Mars?

Peradaban manusia di Planet Mars bukan tentang mungkin atau nggak mungkin lagi. Tapi tentang “kapan bisa terjadi?”. Tentang hal ini, CEO SpaceX Elon Musk yakin pada 2024 manusia bisa ke Mars dan 2030 ada satu juta manusia di Planet Mars. Dengan demikian, Mars bakal resmi jadi planet kedua yang dihuni manusia.

Tugas manusia di Planet Mars berat banget karena harus mengubah lingkungan yang ekstrem jadi layak huni. Karenanya butuh manusia-manusia cerdas dan berkualitas untuk menuju Planet Mars. Apakah kader-kader IPM layak?

10. Apakah kader IPM tahun 2061 akan bersyukur atau menyesali kehadiran kita dalam sejarah IPM?

Pertanyaan terakhir ini adalah pertanyaan paling reflektif. Apa yang sudah kita lakukan di IPM sejauh ini? Apakah sudah banyak berkarya? Apakah kita mendapatkan jabatan kita dengan cara yang baik? Apakah kita menjadi pemersatu? Apakah menjadi pemecah-belah? Ataukah hanya mengambil keuntungan sesaat untuk diri kita sendiri?

Dan, apakah penerus-penerus kita kelak akan merasa bersyukur atau menyesali kehadiran kita?

 

*) Catatan

  • Penulis adalah Nabhan Mudrik Alyaum, Ketua Bidang PIP PW IPM DIY, CEO Milenialis.id, dan Mahasiswa S1 Geografi dan Lingkungan UGM. Korespondensi lebih lanjut dapat dilakukan melalui media sosial Twitter dan Instagram @nabanmudrik
  • Artikel ini dikembangkan berdasarkan tugas presentasi materi Ideologi IPM pada Taruna Melati Utama 2020 yang disampaikan oleh Ketua Umum PP IPM Hafizh Syafaaturrahman
  • Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis.

 

Muhasabah Akhir Tahun 2020, Abd Rahim Paparkan Potret Penegakan Hukum di Indonesia
Pelantikan IPM Belitung Timur Bentuk Gerakan Pelajar Kritis Transformatif
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.