IPM.OR.ID., KUALA LUMPUR – Dinamika Muhammadiyah yang semakin berkembang pesat memperbesar peluang misi dakwah rahmatan lil alamin ke kancah internasional. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengambil peluang tersebut dan terbukti sukses menyelenggarakan acara International Youth Inclusive Symposium and Leadership Camp (IYIS-LC) di Kuala Lumpur, Malaysia, (29/08-01/09/2024) lalu.
Dalam penyelenggaraannya, PP IPM melalui IYIS-LC 2024 menggandeng berbagai pihak dan NGO seperti Nalar Institute, Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia, Asian African Youth Government, dan pihak-pihak pemerintahan Indonesia-Malaysia.
IYIS-LC 2024 lahir dari semangat komitmen “Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan” yang dicanangkan melalui SDGs (Sustainable Development Goals) oleh PBB. Terdapat 60 orang peserta Indonesia dan Malaysia terpilih. Peserta diseleksi berdasarkan dua jalur: esai dan paper. Selama empat hari penuh, peserta juga bakal peneliti muda ini terlihat antusias dan aktif dalam kegiatan IYIS-LC 2024 yang terbilang padat.
Selain simposium dan forum temu peneliti muda, IYIS-LC 2024 mengadakan study field ke SEMI/SERI ABIM, sebuah sekolah binaan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan Sanggar Budaya (SB) Muhammadiyah Kepong, fasilitas pendidikan yang dibentuk oleh PCIM Malaysia.
Bukan IPM jika tidak menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dalam setiap agenda dan gerakannya. Oleh karena itu, terdapat sesi Leadership Camp yang mengelaborasi peserta untuk berlatih merumuskan dan membuat kebijakan publik berdasarkan analisis dan potensi yang ada secara global bersama Kak Joko Susilo dan Kak Claudia Rosari Dewi dari Nalar Institute.
IYIS-LC 2024 ditutup dengan serangkaian agenda Strategic Dialogue and Awarding Night yang dihadiri oleh Muhammad Firdaus Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Jufitri bin Joha Naib Presiden Africa Asia Youth Government (AAYG) Perunding Pembangunan Insan di Yayasan Negeri Sembilan, dan Sonny Zulhuda Associate Professor of Law International Islamic University Malaysia.
Muhammad Firdaus mengapresiasi PP IPM yang dinilai meningkatkan international exposure dalam mendatangkan peserta dari Indonesia dan mengkolaborasikan kegiatan-kegiatan kepemudaan bersama dengan pemuda Malaysia. “Antara pemuda Indonesia dan Malaysia itu bisa bekerja sama membangun hubungan kerja sama internasional melalui bidang sosial. Terlebih dalam 10 tahun lagi ‘kan sudah mulai menjadi pemegang kepemimpinan,” ujar Firdaus. *(Beba/Lisa)