IPM.OR.ID., JAKARTA – Tobacco Control Ikatan Pelajar Muhammadiyah (TC IPM) kembali menggelar TC IPM Talks edisi ketiga dengan tema ‘Strategi Cerdas dan Kreatif Merancang Media Komunikasi Sehat Tanpa Sebat’ di DTO Space, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Selasa (03/11/20
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Asrorun Ni’am Sholeh, menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam menyuarakan gaya hidup sehat.
“Pemuda adalah motor perubahan. Dengan kreativitas dan semangatnya, mereka mampu menciptakan media komunikasi yang bukan hanya informatif, tetapi juga inspiratif. Saya berharap inisiatif seperti ini dapat terus berkembang demi menciptakan generasi bebas tembakau,” ujar Asrorun Ni’am.
Asrorun Ni’am juga mengapresiasi TC IPM atas komitmennya dalam memberdayakan pelajar untuk berkontribusi aktif dalam kampanye pengendalian tembakau. Lebih lanjut, Asrorun menekankan bahwa isu pengendalian tembakau bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda.
“Kolaborasi seperti ini adalah kunci. Dengan melibatkan pemuda secara aktif, kita dapat menciptakan gerakan yang lebih masif dan berdampak luas,” tambahnya.
Sementara itu, National Project Coordinator TC IPM, Jowanda Harahap menjelaskan bahwa acara ini dirancang untuk membekali peserta dengan wawasan strategis dalam menyusun pesan komunikasi yang efektif.
“Kreativitas adalah kunci. Melalui media komunikasi yang tepat, kita bisa mengubah pola pikir masyarakat, terutama anak muda, agar memahami bahaya tembakau. Kami ingin mendorong pesan-pesan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menggerakkan hati dan pikiran,” katanya.
Jowanda juga menyoroti bahwa keberhasilan kampanye tidak hanya bergantung pada informasi yang disampaikan, tetapi juga pada cara penyampaian yang sesuai dengan preferensi generasi muda saat ini.
Selain itu, Jowanda menambahkan, generasi muda memiliki peran strategis dalam menciptakan perubahan sosial yang lebih besar.
“Kami percaya, dengan memberikan ruang bagi pemuda untuk berkreasi, pesan-pesan pengendalian tembakau dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh berbagai kalangan. Pemuda merupakan agen perubahan yang memiliki kekuatan untuk menginspirasi komunitas mereka,” tuturnya.
Acara ini mendapat antusiasme besar dari para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pelajar, mahasiswa, dan aktivis kesehatan. Mereka terlibat aktif dalam diskusi serta merancang media komunikasi, yang diisi dengan studi kasus dan simulasi pembuatan konten. *(Andi)