IPM.OR.ID., BANTUL – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Bantul dengan bangga mengadakan Panggung Apresiasi Budaya, Seni, dan Keislaman PD IPM Bantul (Prabusena), pada Sabtu (31/5/2025). Kegiatan ini turut memeriahkan suasana Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul.
Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul Arba Riksawan Qomaru ini sukses menarik perhatian pelajar se-kabupaten Bantul. Prabusena merupakan bagian dari satu rangkaian kegiatan Muhammadiyah Student’s Creativity Competition (MSCC) #9 yang menghadirakan kompetisi kebudayaan dengan kemasan menarik.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Naufal Labiba Wildan berkata bahwa ia terpukau dengan antusiasme peserta.
“Dari pembukaan saja sudah merinding, antusiasnya luar biasa sampai venue penuh sesak,” ujar Naufal.
Ketua PDM Bantul Arba Riksawan Qomaru mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, Prabusena bukan sekadar kegiatan biasa, melainkan wadah nyata mengembangkan potensi pelajar Muhammadiyah.
“Adanya kegiatan ini membuktikan, bahwa PD IPM Bantul memiliki karakter simpatik, menarik, tenang, dan meyakinkan dalam menjalankan program kerja, terbukti dari konsistensi penyelenggaraan dengan evaluasi berkelanjutan, kata Arba.
Antusiasme tinggi ditunjukkan penonton yang memadati venue untuk menyaksikan rangkaian acara. Nadia Sekar Langit, penampil Tari Rancak Kenes mengungkapkan kebahagiaan mendalam setelah berkembang dari peserta menjadi performer.
“Tahun lalu hanya bermimpi, kini jadi kenyataan yang membahagiakan,” ujarnya.
Puncak kemeriahan terletak pada pertunjukan teater dengan tajuk “Sat-Set”, karya Nurcholish Ramadhan yang terinspirasi dari “Serat Riyanta” karya R.B. Soelardi. Teater ini menampilkan bakat kader IPM dari berbagai tingkatan, mulai dari pimpinan ranting, cabang, hingga daerah.
Pertunjukan teater “Sat-Set” menjadi daya tarik utama dengan alur yang menyentuh kehidupan sehari-hari, mengajarkan nilai kesabaran dan menghargai tanpa prasangka. Zulfikar dan Alya Qotrunnada selaku pemeran utama mengungkapkan, bahwa kebersamaan luar biasa terbangun selama proses persiapan, debut mereka di panggung besar merupakan pengalaman berharga, meski harus membagi waktu dengan kegiatan lain. Aqila Humaira yang berperan Bulek Pramuyoga dalam pentas teater merasa terkesan dengan cerita yang sangat relevan dengan realitas kehidupan.
Ketua Umum PW IPM DIY, Naufal Labiba Wildan menutup dengan harapan konstruktif, bahwa pencapaian tahun ini dapat menjadi acuan untuk kegiatan yang lebih menarik dan mampu menampung seluruh potensi pelajar Bantul ke depan.
“Prabusena 2025 telah membuktikan diri sebagai wadah kreativitas inspiratif, menegaskan komitmen PD IPM Bantul dalam membangun pendidikan karakter melalui apresiasi seni budaya yang merangkul setiap bakat para pelajar berdaya,” pungkas Naufal. *(Salwa/yud)