IPM.OR.ID, KALIMANTAN SELATAN – Dahlan Rais memberikan semangat dan pencerahan yang luar biasa saat pembukaan Tanwir IPM 2018, Jumat, (2/2) di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dahlan Rais mengatakan bahwa ketika akan melakukan sesuatu harus berngkat dari gagasan terlebih dahulu, kemudian diorganisir menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat untuk masyarakat. “IPM ini anak-anak Muhammadiyah yang bisa menerjemahkan dengan sangat baik visi Muhammadiyah, yaitu bermanfaat untuk masyarakat banyak. Sebelum itu memang harus berangkat dari sebuah gagasan atau pemikiran. Pemikiran itu tadi diorganisir dan diwujudkan dalam bentuk sebuah karya nyata.”, jelasnya.
Ia melanjutkan, bahwa sebuah gagasan dan karya nyata adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. “Visi tanpa aksi adalah mimpi. Aksi yang tidak didahului dengan visi tidak akan terarah. Jadi, gagasan dan karya nyata tidak dapat dipisahkan.”, ujar Ketua Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Hal ini berkaitan dengan pengajaran Kyai Ahmad Dahlan kepada muridnya saat itu, cerita Dahlan Rais, Kyai Ahmad Dahlan mengajarkan Surah Al-Maun berulang-ulang kali hingga muridnya merasa bosan. “Ingat kisah Kyai Ahmad Dahlan yang mengajarkan Surah Al-Maun berulang-ulang kali hingga muridnya bosan. Maksud Kyai Dahlan adalah tidak lebih dari bahwasannya Al-Quran tidak hanya untuk dimengerti, tetapi untuk diamalkan”, jelasnya.
“Saya harap IPM itu menjadi pandu-pandu bangsa, seperti lirik di lagu Indonesia Raya. Pandu bangsa memiliki karakteristik, yaitu dapat dipercaya dan mandiri.”, lanjutnya.
Ia menekankan kejujuran disetiap pekerjaan. Kejujuran akan menciptakan kepercayaan, kepercayaan akan melancarkan segala urusan, dan sebaliknya, kebohongan akan menciptakan kecurigaan, kecurigaan akan menghambat urusan. Ia juga sangat-sangat menekankan pada akhlaqul karimah (akhlak yang baik). “Jika ditanya antara akhlak dan ilmu, saya lebih memilih akhlak.”, tuturnya. *(Put)