Mendikbud Muhadjir Effendy (3 dari kiri) dan Sekda Provinsi Kalimantan Timur Bere Ali (5 dari kiri) menjenguk korban pelemparan bom molotov usai menghadiri Pembukaan Muktamar XX IPM |
IPM.OR.ID, Samarinda – Pelemparan bom molotov terjadi di depan Gereja Oikumene, Jl. Cipto Mangunkusumo No. 32 Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, pada Hari Ahad (13/11). Peristiwa tersebut terjadi bertepatan dengan pelaksanaan Muktamar XX IPM di Samarinda.
PP IPM mengecam insiden pelemparan bom tersebut. “Aksi pengeboman tidak boleh dikaitkan sebagai balasan penistaan agama yang terjadi beberapa pekan yang lalu. Aksi teror bom tersebut merupakan tindakan yang keji dan sangat bertentangan dengan ajaran agama islam sebagai rahmatan lil ‘alamin,” ujar Salman Al Farisi, Anggota Bidang Advokasi PP IPM.
Meskipun pelemparan bom yang terjadi di Samarinda berbarengan dengan Muktamar XX IPM, namun pelaksanaan Muktamar tetap kondusif dan tak terpengaruh pelemparan bom molotov tersebut. PP IPM menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Intan Olivia Marbun akibat aksi pelemparan bom molotov tersebut. Direncanakan, PP IPM akan menjenguk korban pelemparan bom molotov sore ini (15/11) (alz/nab)