IPM.OR.ID, Medan- Berangkat dari banyaknya isu lingkungan di Indonesia. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) meluncurkan sebuah buku yang berjudul ‘Menjadi Pemimpin Pembela Lingkungan’ di tengah penutupan Muktamar XXIII IPM yang berlangsung di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Sumatera Utara pada Ahad (20/8/2023).
Kholida Annisa Ketua Bidang Lingkungan Hidup memaparkan bahwa krisis iklim sudah terasa dimana-mana. Ia mengungkap laporan dari Panel Antar pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC), pada tahun 2030 bukan lagi krisis iklim tapi bencana iklim. ”Jangan sampai lebih cepat bencana terjadi dari pada gebrakan gerakan lingkungan itu sendiri,” ujarnya.
Dalam hal ini, pelajar Muhammadiyah berkomitmen untuk terlibat aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap calon pemimpin, serta mendorong dan mendukung pemimpin yang pro terhadap generasi muda dan iklim. Selain itu juga mendorong proses legislasi dan pembuatan peraturan yang terbuka, transparan, dan melibatkan kepentingan publik secara luas.
Di samping itu juga mendorong pemimpin di berbagai level untuk pro terhadap generasi muda dan iklim serta menjadikan keselamatan lingkungan hidup sebagai agenda utama.
”Maka buku ini hadir untuk mempercepat gerakan lingkungan pelajar. Buku ini bercerita tentang keadaan bumi hari ini, bagaimana cara kita memandang posisi bumi, dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk bumi yang lebih lestari. Siaap untuk bergerak bersama memukul mundur krisis iklim,” tegas Kholida.