IPM.OR.ID., TANGERANG SELATAN – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammdiyah (PD IPM) Tangerang Selatan sukses menggelar kegiatan Pelatihan Fasilitator Pendamping (PFP) 1, dengan tema “Fasilitator Berdampak, Wujudkan Perkaderan Bermakna” di Gedung Dakwah Muhammadiyah PD Muhammadiyah Tangerang Selatan, pada Sabtu-Senin (7-9/6/2025).
Kegiatan yang dihadiri oleh 24 peserta dari 3 kota/kabupaten yang berbeda-beda, yaitu Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan juga Kabupaten Serang ini, memiliki tujuan, yaitu untuk menghasilkan fasilitator yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan menerapkan pendekatan metode secara teoritis dan praktis dalam berbagai kegiatan perkaderan. Fokus utama pelatihan ini adalah Pelatihan Kader Taruna Melati I dan II.
Selama tiga hari kegiatan ini, menghadirkan 5 narasumber, yaitu Ketua Pimpinan Pusat (PP) IPM Bidang Advokasi periode 2018-2020 Muhammad Abid Mujaddid, menjadi pemateri pertama sesi muatan lokal. Selanjutnya, Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) IPM Banten Widhiashafiz, menjadi pemateri Sistem Perkaderan IPM (SPI).
Alumni PW IPM Jawa Barat periode 2018-2020 Rutiko Omar Minarziyan juga berpartisipasi dalam sesi monitoring dan evaluasi. Materi untuk sesi gamifikasi disampaikan oleh Anggota PP IPM Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan periode 2023–2025 Nabila Adinta. Pada sesi kefasilitatoran disampaikan oleh Anggota PP IPM Bidang Perkaderan periode 2023–2025 Muhammad Harish Ishlah. Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi PD IPM Tangerang Selatan Annida Aulia, menjadi pemateri taksonomi Bloom.
Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Wakil sekretaris PD Muhammadiyah Tangerang Selatan Zaky Anshari, Ketua PW IPM Banten Bidang Organisasi Ichwan Aulia Heriza, Ketua Umum PD IPM Tangerang Selatan Fathan Muhammad Azzaini, Ketua Pelaksana PFP 1 Tangerang Selatan Khansa Tatsbita, serta para peserta kegiatan PFP 1 dengan jumlah 24 peserta, dari 3 kota/kabupaten yang berbeda-beda, yaitu Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan juga Kabupaten Serang.
Fathan Muhammad Azzaini, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana cara menyusun pelatihan dan menjadi fasilitator yang baik.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta tentang bagaimana menyusun sebuah pelatihan yang efektif serta membentuk karakter fasilitator yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga mampu mengelola dinamika peserta dengan baik dan memiliki sensitivitas terhadap kebutuhan kader di berbagai tingkat,” tegasnya.
Zaky Anshari, yang membuka kegiatan ini, memberikan harapan besar kepada peserta agar mampu meneladani Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek kehidupan.
“Semua hal yang dikerjakannya dan ikhtiarnya untuk menjadi tolak ukur buat pelajar Muhammadiyah melintasi zaman, karena zaman akan terus maju dan tidak mungkin kita menolak perubahan tersebut,” ujarnya.
PFP I diharapkan menghasilkan fasilitator yang tidak hanya mahir dalam pelatihan, tetapi juga peka terhadap kebutuhan daerah, adaptif terhadap perubahan zaman, dan menggunakan contoh Nabi Muhammad SAW sebagai landasan kaderisasi. Dengan demikian, peserta akan memiliki kemampuan untuk memperkuat sistem perkaderan di daerah masing-masing dan menjaga relevansi IPM dalam menjawab tantangan zaman.*(Imen)