IPM.OR.ID, TEGAL- Di tengah keadaan yang serba terbatas, kader IPM berhasil membuktikan bahwa berkarya dan berprestasi adalah sebuah keharusan. Hal itu dibuktikan oleh Ketua Bidang Advokasi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Tegal, Rafi Labib Al-Ariq berhasil meraih medali perunggu tingkat remaja kelas 1 putera dalam ajang Pekalongan Open Pencak Silat Championship se-Jawa-Bali pada Ahad (06/02/22).
Rafi, sapaan akrab teman-temannya ini mulai terjun dalam seni beladiri melalui Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Alumni SMP Muhammadiyah Pangkah, Kabupaten Tegal ini mengaku sangat senang apabila mendapatkan materi baru berupa jurus-jurus pada tapak suci dari sang pelatih. Selain di dalam dunia beladiri, ia juga mengenal organisasi IPM pada usia yang sama dikarenakan ajakan kakak sepupunya. Hingga pada saat ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia pun aktif sebagai kader IPM dan berlanjut hingga saat ini.
Selain itu, Rafi mengaku sejak ia berkecimpung di dalam organisasi, ia mendapatkan pengalaman, ilmu-ilmu baru yang dapat membuka pemikiran, dan mempunyai teman-teman baru. Ia juga sangat senang melihat semangat teman-temannya dalam berorganisasi. Menurut Rafi, aktif dalam ortom adalah indikasi bahwa kader masih peduli dengan Muhammadiyah.
“Saya suka sekali kalau lihat teman-teman saya semangat berorganisasi karena artinya mereka masih peduli dengan Muhammadiyah,” ucap Rafi.
Rafi sendiri merasa bahagia dan tidak menyangka dengan prestasi yang baru saja ia peroleh ini. Ada cerita menarik di belakang kemenangan Rafi dalam perlombaan yang lewat.
Ia mengaku sempat ragu-ragu saat akan melaksanakan pertandingan dikarenakan malam sebelum kompetisi ia mengalami demam hingga pada saat di lokasi pertandingan. Ia juga merasa, prestasi ini bukan suatu keberuntungan, tetapi karena doa-doa orang terdekatnya.
“Saat pertandingan penyisihan saya menang tanpa harus bertanding, karena lawan saya saat itu tidak hadir saat dipanggil untuk berlaga. Saya termenung karena ini bukan suatu keberuntungan, ini adalah anugerah Allah atas doa orang-orang terdekat saya,” kata Rafi.
Rafi juga mengatakan ini adalah prestasi pertamanya dari sekian kejuaraan yang pernah ia ikuti. “Ini prestasi pertama dari sekian lama saya ikut TS dari kejuaraan yang saya ikuti. Karena dari dulu saya tubuhnya besar, jadi tidak pernah ada kelas pertandingan di tingkat seusia saya,” ujarnya di penghujung wawancara via whatsapp.
Prestasi yang diperoleh Rafi ini tentunya menjadi motivasi sekaligus api semangat untuk kader-kader IPM se-Indonesia agar terus berprogres hingga mencapai hasil yang maksimal. Keterbatasan bukanlah halangan, kader IPM harus memiliki semangat berjuang dan berprestasi.*(mahda)