IPM.OR.ID. – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, kabar duka kader IPM berpulang ke rahmatullah. Fathan Mubina atau yang akrab dipanggil Fathan merupakan Ketua Umum PW IPM Banten 2021-2023. Fathan wafat di RS Santosa Bandung (25/4/2024) setelah melakukan perawatan di sana.
Fathan Mubina terdiagnosa leukemia, setelah Idulfitri. Dalam perjalanannya melawan penyakit tersebut, dilalui dengan melakukan kemoterapi. Namun, kondisi menurun disertai kejang-kejang. Tidak lama sehabis masuk ICU Fathan dinyatakan tiada.
Fathan selama menjabat di IPM Banten banyak melakukan sejarah baru, dengan membangun sistem dan budaya yang baik melalui tagline #pelajarvisioner.
Dengan selalu menggaungkan; kaderisasi yang diberdayakan; memperkuat kualitas struktur organisasi secara kelembagaan; administrasi dan manajerial; mengarusutamakan sinergitas program kreatif; tauladan Ideologi; dan mengoptimalkan program kerja berbasis riset.
Selain itu, Fathan juga menggaungkan “IPM bebas, cerdas, berdaya. Gerakan visioner pelajar yang mengubah input yang kurang menjadi output yang lebih, yang dirasakan bukan sekedar dilihat”.
Finy Alvia, Sekretaris Umum PW IPM Banten 2021-2023 menyatakan bahwa dirinya sangat hancur mendengar berita mengenai almarhum.
“Perasaan aku sangat hancur dan shock, Fathan memiliki rasa empati yang sangat besar ketika orang tuaku meninggal Fathan rela-rela ke kosanku untuk menjenguk dan hanya datang berdua dengan temannya Hisyam. Saat aku operasi, Fathan sangat memonitor kesehatanku. Fathan bukan tipikal yang banyak bicara, tetapi selalu action dan itu sangat buat aku dan keluarga besar IPM Banten sangat terpukul” ujarnya.
Finy mengatakan bahwa Fathan merupakan orang baik, tegas, dan cerdas.
Brilliant Dwi Izzulhaq, Ketua Bidang Perkaderan PW IPM Banten 2021-2023 turut menceritakan sosok almarhum Fathan Mubina dalam instastory pribadinya @brilliantdwii.
Fathan adalah rekan berpikir yang baik di mata Brilliant. Cemerlang dan tajam. Rekan kompetisi yang bijak. Fair and square. Pemimpin yang dari cara berjalan dan bicaranya saja bisa dikenali.
Semasa di PW IPM Banten, Fathan adalah teman seperjuangan yang punya banyak keajaiban. Artikulasi idenya “beda”.
“la orang yang tepat untuk semua orang bicara gagasan. Termasuk semasa di IPM Banten. Saat membuat TM 3, brainstorming-nya dengan Fathan,” tuturnya.
Perjuangan Fathan setelah lulus kuliah dan bekerja, yaitu ikut membangun movement bersama senior panutannya. Belajar bahasa Inggris dan pelan-pelan mengucap sumpah ingin kuliah di luar negeri, ke Australia.
“Saya ingat pertemuan sebelumnya di Ciputat. la bilang sedang merintis @somethinginbetween.collective. Perkumpulan kolektif yang ia buat bersama kawannya untuk menghargai pikiran dan tulisan,” ujar Brilliant.
Visinya diracik satu persatu. Mimpinya dibangun dari satu batu ke batu yang lain. Semakin tinggi dan tinggi.
Sebagai seorang kawan, Fathan adalah figur nyata dari “Mengubah input yang kurang menjadi output yang lebih”.
Fathan berusaha sangat keras. Belajar sangat giat. Bertindak sangat adil.
Almarhum Fathan Mubina akan disemayamkan di kediamannya, Samarang Kabupaten Garut. Semoga almarhum dapat diterima di sisi-Nya, amin. *(Sayida)