IPM.OR.ID, Denpasar – Kulit durian (Durio zibethinus), umumnya hanya dimanfaatkan sebagai media cuci tangan setelah mengkonsumsi durian, selebihnya menjadi limbah. Namun di tangan 2 pelajar asal SMA Muhammadiyah 1 Denpasar, Fitriana Salehah dan Novi Tri Utami, kulit durian disulap menjadi repellent (obat anti nyamuk) dan lotion penghalus kulit. Bahkan, karya tersebut menjadi Juara 1 dalam Kompetisi Nasional Lomba Kreatifitas Daur Ulang Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Ahad lalu (20/11).
“Ini sebenarnya pengalaman pribadi sembari meneliti, ketika itu banyak sampah dari kulit durian yg dibuang, terus ketika diamati lebih jauh, kok bisa kulit durian tidak dihinggapi nyamuk, dan mulai dari pengalaman iseng itulah saya mencoba untuk meneliti lagi. Kemudian penelitian dijadikan sebuah karya untuk dilombakan” ungkap Ficang, panggilan akrab Fitriana Salehah.
Novi yang juga aktif sebagai Bendahara Umum PW IPM Bali menambahkan bahwa ia membantu rekannya untuk memastikan bahwa produk yg mereka buat itu teruji hipotesanya. Ketika sudah dipastikan ada kandungan minyak atsiri, Pak Hamid, M.Si selaku pembimbing memberikan ide pembuatan kulit durian menjadi lotion serta obat anti nyamuk.
Ficang dan Novi seraya berharap hasil karya mereka dapat diterima masyarakat luas. Mereka ingin maraknya gigitan nyamuk yg menyebabkan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) bisa berkurang serta limbah kulit durian tidak dibuang secara percuma sebagai sampah yang tidak berguna. (nab)