IPM.OR.ID., JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menghadiri acara Buka Bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Tingkat Pusat, pada Ahad (16/3/2025) di Rumah Dinas Kemendikdasmen, Cikini, Jakarta Pusat. Kegiatan ini turut dihadir oleh Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar & Menengah) serta Organisasi Otonom Muhammadiyah Pusat seperti Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Nasyiatul Aisyiyah (NA).
Dalam kesempatan ini, Riandy Prawita, Ketua Umum PP IPM, menyampaikan bahwa PP IPM tidak menggelar kegiatan besar selama Ramadan karena akan fokus pada acara Syawalan dan Poros Pelajar minggu depan.
Riandy juga menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), salah satunya adalah kesulitan mendapatkan tempat di madrasah negeri. Menurutnya, kendala ini menjadi perhatian serius.
“Kami juga ingin menyampaikan bahwa ipm tidak diterima di madrasah negeri,” ujar Riandy
Sementara itu, Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), mengajak para kader Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) untuk tidak merasa ada jarak dengannya.
“Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui WhatsApp untuk ngobrol langsung di rumah saya,” ujarnya.
Kader Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) didorong untuk lebih aktif menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga nasional serta memperdalam pemahaman tentang politik kebangsaan sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.
“Tidak semua AMM harus terjun ke politik, tetapi sentuhan politik tidak bisa dihindari. Politik kebangsaan berbeda dengan politik praktis,” jelasnya.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa politik mencakup segala hal yang berkaitan dengan kenegaraan. Politik tidak hanya terbatas pada kontestasi kekuasaan atau partai politik semata, tetapi juga mencakup upaya membangun tata kelola negara yang baik, adil, dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Ini perlu menjadi perhatian AMM. Kita harus berkomitmen untuk tidak menjadi orang biasa-biasa saja. Eksistensi kita harus bermakna,” pungkasnya. *(Sayida)