IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Ketua PP Muhammadiyah A. Dahlan Rais menyampaikan bahwa predikat Muhammadiyah dalam “IPM” itu membedakan kader IPM dengan pelajar lainnya. Penegasan ini disampaikan dalam sambutan pembukaan Darul Arqam PP IPM 2021-2023 yang dilaksanakan pada Senin (11/10/2021) di LPMP DIY dengan tajuk “Istiqamah dalam Ber-Muhammadiyah”. Pembukaan Darul Arqam ini turut dihadiri oleh seluruh pengurus PP IPM dan Ketua PP IPM.
Dahlan memulai sambutannya dengan pernyataan jika Islam yang dianut Muhammadiyah itu Islam yang egaliter. Lebih dari itu, Muhammadiyah itu berupa Islam, dakwah, dan tajdid. “Kita menekankan pada Islam yang berkemajuan dan moderat, sedangkan dakwah yang berkemajuan itu tajdid yang artinya pintu pembaharuan selalu terbuka,” kata Dahlan.
Menurutnya pula, kader IPM itu kader dakwah yang harus berbeda dengan kader yang lainnya. “Jika di dalam politik seringkali isuk dele sore tempe—berani janji tetapi tidak ditepati—memanglah suatu hal yang biasa. Namun, hal itu tidak mungkin dilakukan dalam dakwah,” ujar Dahlan.
Dahlan juga berpesan pada peserta yang hadir agar menjadi kader dakwah. Menjadi kader dakwah itu tidak ringan karena pendakwah harus menjadi orang yang lebih baik dari orang yang diajak. Meskipun pada dasarnya tidak semua kader IPM tertarik pada dakwah, tetapi tidak ada salahnya juga kalau ada kader IPM ada yang terjun di dunia perpolitikan. “Menjadi kader dakwah itu harus siap berjalan di jalan yang sepi. Tidak jadi populer dan tidak kaya bukanlah masalah karena tujuannya bukan untuk itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dahlan beranggapan jika keberhasilan seseorang itu tidak tergantung pada gelar, almamater, dan IPM. Meskipun gelar dan pencapaian akademik itu patut dihargai pula. “Karena yang paling memiliki pengaruh besar adalah kemampuan soft skill, yakni kejujuran,” tegas Dahlan.
Jika kita sudah berniat menjadi kader dakwah, imbuh Dahlan, setidaknya seorang kader menjadi sosok yang lebih baik dibanding yang diajak. “Minimal above average, tidak harus menjadi yang paling baik,” kata Dahlan.
Sebagai seorang kader dakwah, menurut Dahlan, tidak perlu menengok sana-sini. Ia berpesan di mana pun berada, usahakan menjadi yang paling baik. Setidaknya menjadi yang baik untuk seruan dakwah. “Be humble. Tidak perlu neko-neko (bahasa Jawa: aneh-aneh). Kita perlu menerima segala sesuatu dengan rasa syukur,” kata Dahlan. Dahlan menyampaikan pula jika penyakit manusia itu sama, tergoda oleh keduniaan dan melupakan tujuan mulia yang lain. “Kalau sudah tergoda dengan hal-hal duniawi, kita akan terjerumus menjadi perampok tanpa perjuangan. Oleh karena itu, jadilah pendekar di jalan dakwah!” pungkas Dahlan.
Menghadirkan pemateri yang luar biasa, kegiatan Darul Arqam PP IPM rencanya akan diselenggarakan dari Senin-Kamis (11-4/10/2021). *(inas)