IPM.OR.ID., GARUT – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Garut luncurkan program bernama Padumuk Kaelmuan. Kegiatan ini berasal dari bahasa Sunda, yaitu Padumuk dan Kaelmuan. Padumuk berarti penduduk atau perkumpulan. Sedangkan Kaelmuan artinya Keilmuan. Program ini merupakan inisiasi bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) PD IPM Garut.
Dalam kegiatan ini, pelajar di Garut atau masyarakat umum bisa ikut berfikir dalam khazanah keilmuan tematik yang di pimpin oleh moderator dan beberapa narasumber untuk mengkaji berbagai disiplin keilmuan secara terjadwal.
Program ini selain untuk mempertajam kritis dan cerdas terhadap pemahaman pelajar, juga dalam rangka menunjukkan kecintaan kepada budaya Sunda. Di dalam pamflet, terpampang tulisan Padumuk Kaelmuan dan tulisan nama kegiatan dengan khas Sunda.
“Dalam keprihatinan terhadap kondisi pelajar yang sarat akan tantangan untuk menghadapi perkembangan zaman, kami melaksanakan program ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan dan kecintaan kepada khazanah keilmuan, budaya literasi sunda, dan budaya nalar kritis pelajar agar Pelajar hari ini selalu mengerti akan pentingnya mengembangkan wawasan dan kecintaan pada yang seharusnya,” tutur Qoimatunnisa Azzahra sebagai Ketua Bidang PIP PD IPM Garut.
Pertemuan pertama dilaksanakan secara daring pada Sabtu malam (15/01/22) melalui teleconference zoom meeting dan disiarkan di kanal Youtube Pimpinan Daerah IPM Garut. Panelis yang dihadirkan merupakan dua pucuk pimpinan di PD IPM Garut sendiri yaitu Ketua Umum dan Sekretaris Umum dengan tema yaitu: “Dinamika Ikatan, Tantangan atau Ancaman?”
Saat acara berlangsung, Ahmad Fauzi (Ketua Umum PD IPM Garut) menyampaikan bahwa dalam menunaikan spirit perjuangan berorganisasi yang tidak luput dari dinamika ikatan, maka penting untuk menguatkan hal-hal yang bersifat fundamental dan mendasar.
“Mengutamakan komunikasi yang solid, kolaborasi yang jernih, dan percaya akan potensi setiap pimpinan merupakan langkah konkret menjawab soal ini. IPM akan senantiasa mampu menghadapi ujian dinamika ikatan ini dengan sangat baik, seperti halnya sejarah membuktikan,” ujar Fauzi.
Program ini akan diselenggarakan rutin dua pekan satu kali dengan tema-tema yang menarik untuk diikuti. Dimulai dari keilmuan organisasi, pengetahuan umum, pengetahuan agama, kebudayaan Sunda, dan masih banyak lagi.