IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas menyerukan agar para peserta Pelatihan Kader Paripurna Taruna Melati Utama (PKPTMU) 2023 mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat selama pelatihan dan tidak hanya berhenti pada diri sendiri. “Kader IPM itu memiliki profesional sehingga ilmu yang didapat tak hanya berhenti di diri sendiri saja, tetapi juga menyebar ke masyarakat kolektif,” kata Busyro pada penutupan PKPTMU 2023 yang diselenggarakan di Pusdiklat Kemendagri Yogyakarta pada Selasa, (16/05/2023).
Busyro menjelaskan jika acara PKPTMU 2023 ini adalah acara deposito bagi agama dan negara. “Apa yang sedang dan akan yang terus dilanjutkan merupakan investasi yang akan menjadi benih yang akan menjadi tumbuhan yang memiiliki akar dan badan yang menjulang dan menghasilkan buah-buahan yang lebat,” ujarnya.
Organisasi IPM menurut Busyro merupakan organisasi yang level kaderiasasinya berada di tingkat fundamental. Hal itu karena memang struktur keorganisasian di Muhammadiyah sudah ditanamkan sejak dini. Busyro juga berharap jika setelah acara PKPTMU ditutup tidak selesai secara seremonial saja, tetapi bisa memberikan dampak bagi banyak orang.
“Ilmu yang didapat harus dibagikan dan diamalkan. Ilmu yang tidak diamalkan akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti oleh Allah SWT. Namun, perlu diingat jika ilmu yang didapat harus diimbangi dengan keimanan karena ilmu tanpa keimanan nanti akan menjadikannya liberal,” pesan Busyro.
Di akhir, Busyro berpesan kepada peserta PKPTMU 2023 selama jiwa masih muda agar teruslah bersekolah. “Bersekolahlah, menunut ilmu setinggi-tingginya. Janganlah sekolah untuk mencari gelar saja, tetapi perlu juga mempelajari banyak hal di luar sekolah. Jadilah kader umat bangsa dan tidak harus berada di struktur Muhammadiyah. Dengan selesainya acara ini, semoga kaderisasi Muhammadiyah terus berlangsung dan seperti spirit syahadat dua melingkar di logo Muhammadiyah,” pungkas Busyro sembari menutup rangkaian acara. (*inas)