IPM.OR.ID., JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menghadiri acara Buka Bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Tingkat Pusat, pada Ahad (16/3/2025) di Rumah Dinas Kemendikdasmen, Cikini, Jakarta Pusat. Kegiatan ini turut dihadir oleh Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar & Menengah) serta Organisasi Otonom Muhammadiyah Pusat seperti Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Nasyiatul Aisyiyah (NA).
Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar & Menengah (Mendikdasmen) dalam kajiannya menekankan agar mereka tidak merasa berjarak dengannya dan bebas menghubunginya.
“Kalian jangan merasa ada jarak karena saya menjadi menteri, Feel Free WhatsApp nomor saya untuk ngobrol di rumah saya ini,” ucap Mu’ti.
Mu’ti juga menyatakan bahwa banyak yang sukses berawal dari aktivis, sedangkan ia tetap di akademisi.
“Banyak dari mereka yang kariernya berhasil memang berawal dari aktivis. Saya termasuk yang tetap istiqomah di akademisi,” ujar Mu’ti.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan lembaga nasional dan berpolitik dalam konteks high politics, meski tidak semua AMM harus politis. Namun, ia menegaskan bahwa politik kebangsaan tak bisa dihindari, berbeda dengan politik praktis.
“Mulai kerjasama dengan lembaga-lembaga nasional, berpolitik dengan konteks high politik, tapi apapun itu pilihan. tidak semua AMM harus menjadi politis, tetapi sentuhan politik memang tidak bisa dihindari. tetapi politik kebangsaan bukan politik praktis,” ungkap Mu’ti.
Mu’ti menekankan bahwa politik mencakup urusan kenegaraan dan harus diperhatikan AMM. Ia mendorong komitmen untuk berkontribusi bermakna serta memulai diaspora kader dalam berbagai profesi demi pengabdian pada bangsa dan persyarikatan.
“Politik harus dipahami sebagai segala hal yang berhubungan dengan kenegaraan, dan ini perlu menjadi perhatian AMM. Kita harus berkomitmen untuk tidak menjadi biasa-biasa saja—eksistensi kita harus bermakna. Diaspora kader dalam berbagai profesi perlu dimulai karena kita adalah kader bangsa yang berkhidmat di persyarikatan,” ujar Mu’ti.