IPM.OR.ID, Yogyakarta – PP IPM menyelenggarakan Resepsi dalam rangka Milad Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke 56 yang jatuh pada 18 Juli 2017 lalu. Resepsi Milad ke-56 IPM ini diselenggarakan di Gedung AR Fakhruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu (22/7) malam.
Hadir dalam agenda tersebut Ketua Umum PP IPM Velandani Prakoso, Alumni PP IRM Taufiqurrahman, dan Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah Ari Anshori. Adapun Mendikbud RI yang direncanakan hadir harus membatalkan kehadiran beliau karena takziyah wafatnya Muhammad Muqoddas, Ketua PP Muhammadiyah 2010-2015
Dalam sambutannya, Velandani Prakoso menyampaikan, “IPM adalah organisasi gerakan pembaharuan dan gerakan pembebasan, dalam segala dimensi kehidupan pelajar. Selain itu, IPM memandang pendidikan sebagai sektor strategis untuk memperkuat karakter bangsa. Karena itu, karya nyata diusung IPM untuk turut berkontribusi dalam penguatan karakter melalui pendidikan.”
Senada dengan Velandani, Taufiqurrahman memesankan tentang prinsip-prinsip yang perlu dijaga oleh kader IPM. “Motto sederhana yang harus diusung kader IPM adalah 3T, yaitu tertib ibadah, tertib belajar, dan tertib organisasi. Momen milad ini menjadi titik untuk menghargai dan belajar dari sejarah IPM selama ini. Agar makin berkontribusi pada gerakan Muhammadiyah, karena eksistensi Muhammadiyah di abad kedua sangat ditentukan karya-karya nyata oleh kader IPM,” ujar Taufiqurrahman yang merupakan Ketua PP IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah, penamaan IPM pada 1992-2008) periode 1998-2000.
Tak ketinggalan, Ari Anshori memberikan amanatnya dan mengingatkan tentang istiqomah dalam perjuangan. “Yang terpenting adalah istiqomah, sebagai contoh Rasulullah SAW tetap istiqomah walaupun di Perang Uhud menerima penderitaan dan kekalahan yang luar biasa. Sehingga berkat keistiqomahan tersebut islam dapat dirasakan hingga saat ini di seantero dunia,” kata Ari.
Selain sambutan-sambutan yang penuh makna, Milad ke-56 IPM kali ini terasa begitu spesial karena begitu bertabur karya. Bagaimana tidak, sekurang-kurangnya 8 karya kader IPM ambil peran dalam resepsi kali ini.
Karya-karya yang ditampilkan tersebut antara lain:
1. Paduan Suara Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta
2. Launching Buku Membaca Alam : Catatan Atas Kesadaran Mengeja Alam
3. Launching Buku Panduan KIR Kritis
4. Video Karya Bidang ASBO PW IPM se-Indonesia
5. Launching Lagu “Ikatan Hati”
6. Penampilan solo violin oleh Ipmawati Tsabita dari Yogyakarta
7. Relaunching aplikasi Andro IPM
8. Teater Pantomim Enteradja oleh kader-kader IPM Bali.
Karya-karya yang ditampilkan dalam resepsi ini memberi penegasan bahwa #KaryaNyata yang diusung oleh PP IPM bukan sekedar pepesan kosong. Melainkan benar-benar tergambar dalam gerakan dan program, serta siap diterapkan oleh pelajar se-Indonesia sebagai basis massa IPM. Untuk makin mempertegas semangat pelajar berkemajuan. (nab)