IPM.OR.ID, YOGYAKARTA – Mengingat konteks bencana yang dibahas bukan hanya mengenai bencana alam, melainkan pula bencana sosial. Edukasi kebencanaan amat perlu bagi para pelajar. Alumni Student Camp (SC) 2018 mengadakan seminar kebencanaan Youth Talk, Jumat siang (22/02/2019). Youth Talk dihadiri oleh pelajar SMP dan SMA sederajat Kota Yogyakarta.
Seminar edukatif yang bertempat di Langgeng Artspace ini, bertujan untuk memberi edukasi kebencanaan bagi pelajar. ‘Remaja Sigap Bencana’ menjadi tema yang digagas dalam Youth Talk. Bersama Kak Depri, pemateri dari komunitas Sekolah Cerdas, Alumni SC mengajak para pelajar Jogja untuk menyadari betapa bencana-terkhusus bencana sosial menjadi hal riskan bagi dunia anak remaja.
Perundungan atau yang biasa dikenal bullying merupakan salah satu bencana sosial di kalangan pelajar. Sadar maupun tidak sadar, perundungan banyak membawa dampak bagi si korban. Perilaku korban merasa dikucilkan dari pergaulan atau bahkan kekerasan verbal yang dilakukan temannya menjadikan trauma yang dampaknya bahkan hingga dewasa.
Depri menyampaikan, dalam perundungan ada tiga pihak yang berperan di dalamnya. Pertama adalah perundung, kedua adalah korban, dan ketiga adalah penonton. “Seringkali kita tidak sadar dengan pihak ketiga. Karena justru diamnya pihak ketiga inilah yang membiarkan perundungan tetap terjadi,” jabarnya.
Korban adalah pihak, lanjut Depri yang mesti kita advokasi. Maka bukan jalan yang benar ketika kita menjadi pihak ketiga yang tidak peduli. Ia pun memberikan solusi dalam menyikapi masalah perundungan.
“Apabila kita sebagai pelaku, maka alangkah baiknya kita paham batasan dalam bercanda dan paham sifat orang yang kita ajak bercanda. Sedangan kita sebagai orang yang terkena sasaran bully, maka jadikanlah itu sebagai motivasi agar menjadi lebih kuat dan menjadi pembuktian kepada orang yang merundung,” Ujarnya
Alumni SC 2018 sendiri merupakan jebolan dari pelatihan kelas literasi dan advokasi dari PD IPM Kota Yogyakarta. “Walau ada yang sedang penilaian tengah semester dan ada yang sedang libur tapi teman-teman peserta tetap semangan mengikuti acara ini,” kesan Muhammad Dhiya Ulhaq selaku ketua panitia.
Penghujung acara, Komunitas Sekolah Cerdas memberikan permainan edukatif kebencanaan yakni board game for peace. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang di dampingi oleh seorang fasilitator. Peserta akan memainkan kartu yang bertemakan bencana alam dimana ada yang disebut sebagai kartu baik dan juga kartu buruk. *(Hanifah/anf)
1 Komentar. Leave new
Mantap
Ipm jaya