IPM.OR.ID, KALIMANTAN SELATAN – Seminar Ekologi Nasional diadakan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Kalimantan Selatan di Gedung Serantang Seruntung, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu (13/1).
Pelajar berperan penting dalam pembangunan berkelanjutan dalam bingkai ekoliterasi. Oleh karena itu, perihal ekologi menarik dibicarakan.
Seminar Nasional diisi oleh pembicara-pembicara pemerhati ekologi, yakni Maharina Novia Zahro (Pimpinan Pusat (PP) IPM), Khairin (Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut), Afiah Hayati (Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PW Muhammadiyah Kalimantan Selatan).
Afiah Hayati menjelaskan pentingnya lingkungan bagi kehidupan. “Lingkungan berperan penting bagi kehidupan, yakni menjadi tempat mencari makan, berlangsungnya aktivitas sosial, ekonomi, politik, dan budaya.”, jelasnya.
“Setiap pembangunan, harus ada pemeliharaan. Pembangunan berkelanjutan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi juga bagi pelajar. Yakni dengan cara, menjaga lingkungan disekitar pelajar itu sendiri, tempat tinggal, sekolah, dan tempat bermain.”, lanjut Aufia.
Khairin mengatakan bahwa bidang pariwisata semakin diprioritaskan.
“Pariwisata hijau itu adalah tantangan dan peluang kita. Pada tahun 2016, pariwisata merupakan prioritas ke 5 dalam pembangunan. Pada 2017, naik menjadi peringkat ke 4. Pariwisata hijau memberikan keindahan tetapi tidak merusak alam. Kita perlu alam dan alam perlu kita untuk menjaganya. Pariwisata punya prinsip, jika ekologi terus kita perhatikan, maka alam terjaga, perekonomian akan meningkat.”, jelasnya.
Pengelolaan ekologi, ujar Maharina Novia Zahro harus memenuhi 3 hal dan ekologi terdapat prinsip-prinsip.
“Harus ada 3 hal ini dalam pengelolaan ekologi, yakni edukasi (pengarahan atau pembelajaran), manajemen (menyelipi ilmu ekologi), dan politik (membuat kebijakan). Adapun prinsip dasar ekoliterasi, yakni interdepedensi, mempertahankan siklus ilmiah, kerjasama, fleksibilitas, dan keragaman.”, sebutnya.
“Berdasarkan beberapa tokoh, seperti Rachel Carson, Fjitrop Capra dan David, Ekoliterasi adalah prinsip dasar ilmiah atau pengetahuan mengenai kondisi ekologi, untuk kehidupan berjalan dinamis, fleksibel, dan berkelanjutan.”, jelas Rina.
*(Tim Media Kalimantan Selatan/Put)