IPM.OR.ID, SURABAYA – Sebanyak 40 anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 4 Surabaya yang tergabung dalam Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Jumat (28/9/2018). Bertempat di Villa Patma Claket Mojokerto kegiatan itu dihelat.
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa yang merupakan kegiatan rutin ini, mengambil tema “Sinkronisasi Tujuan Demi Pelajar Islami yang Berkemajuan”. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengajarkan kemandirian dan kepemimpinan bagi anggota baru IPM. Melihat dengan adanya materi dasar, adapula beberapa materi pendukung mulai dari materi tentang Muslim Attitude hingga teamwork dipersiapkan. Partisipasi aktif dari peserta menjadikan kegiatan ini terasa berkesan.
Dalam materi Muslim Attitude yang disampaikan oleh Annisa Fitria, anggota IPM Cabang Wonokromo, peserta LDKS diajarkan bagaimana cara menghormati guru, orang tua, kakak kelas, dan teman.
“Kalian itu sudah menjadi keluarga besar IPM. Sudah seharusnya kalian menjadikan diri kalian sebagai teladan bagi kawan-kawan kalian yang lain di sekolah. Jadilah lentera bagi kegelapan di sekitar kalian. Jangan malah larut dalam kegelapan.” Ujar Annisa Fitria kepada peserta LDKS.
Senyampang dengan itu, Nur Asroful Anam, Kepala Urusan Kesiswaan, menyatakan bahwa kegiatan LDKS ini banyak manfaatnya bagi siswa terutama dari segi kemandirian dan kepemimpinan.
“Kegiatan LDKS yang diadakan SMP Muhammadiyah 4 Surabaya kepada anggota IPM yang baru dilantik merupakan agenda rutin sekolah. Kami berharap dengan adanya siswa yang ikut LDKS ini bisa menularkan virus kebaikan pada teman di sekolah dan lingkungannya.” Tambahnya.
Lebih dari sekedar materi, pada LDKS ini juga ada jelajah alam dan outbound. Tujuannya, selain melatih kader untuk menjadi seorang pemimpin Islami yang berkarakter juga untuk melatih kemandirian dan keberanian siswa. Tidak jarang juga keputusan-keputusan sulit harus diambil peserta LDKS untuk menyelesaikan sebuah permainan dalam outbound
Intan siswa kelas 7C, salah satu peserta dengan wajah takut dan malunya menceritakan pengalaman pertama jurit malam kepada IPM.OR.ID, terlebih hanya berbekal sebuah lilin.
“Aku baru pertama kali ikut kegiatan latihan kepemimpinan seperti ini. Paling menyeramkan ya waktu penjelajahan tadi malam. Kita hanya dibekali sebuah lilin buat menyusuri jalan setapak. Apalagi udaranya dingin banget. Jadi pengen pulang sebenarnya. Untung teman-teman di sini saling menguatkan.” Ceritanya.
LDKS terlaksana selama 2 hari 1 malam. Dengan naik truk TNI peserta berangkat (28/9) pagi dari surabaya dan pulang (29/9) siang. *(taufik/ayunda)