IPM.OR.ID., GUNUNG KIDUL – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III (PKMTM) pada Senin (21/02/22) di Taman Budaya Gunungkidul. Acara pembukaan PKMTM III PW IPM DIY dihadiri sejumlah tamu undangan diantaranya Wakil Ketua PW Muhammadiyah DIY, Wakil Bupati Gunungkidul, Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPM, serta Pelajar Muhammadiyah se-DIY.
Racha Julian Chairurrizal (Ketua Umum PW IPM DIY) mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang berkenan hadir pada acara ini. PKMTM III kali ini masih diberi kepercayaan sehingga bisa diikuti kader IPM se-Indonesia. Tema yang diambil dalam PKMTM III sekarang yaitu “Kosmopolitanisme Pelajar Berdaulat”.
“Kosmopolitanisme, berpikir untuk menjadi manusia yang universal memiliki visi rahmatan lil alamin. Mencerahkan semesta bukan hanya Indonesia saja, tapi global. Peserta diharapkan menjadi agen perubahan paradigma berpikir di daerah setempat,” jelas Racha.
Tak kalah menarik, Nashir Effendi (Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah) dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai pelajar Muhammadiyah, kita memiliki 4T: Tertib belajar, beribadah, berorganisasi, dan protokol kesehatan. IPM DIY menjadi ruh gerakan Muhammadiyah sehingga menjadi peserta PKMTM III adalah sebuah privilese yang harus dimanfaatkan.
“Mewujudkan Islam rahmatan lil alamin bukan hal mudah, kita harus berpikir jangka panjang, berpikir futuristik. Membuang sampah pada tempatnya, menciptakan ruang hijau merupakan syariat islam. Syariat islam bukan hanya aspek simbolisme belaka tapi aspek gerakan, yang minim teoritis. Aspek teoritis menjadi pijakan awal namun yang menjadi nyata adalah gerakan yang mengubah tatanan sosial apalagi di era disrupsi,” lanjutnya.
Kemudian, Heru Susanto (Wakil Bupati Gunung Kidul) mengapresiasi PKMTM III yang merupakan pelatihan pertama kali yang diselenggarakan di tempat ini dengan harapan mencetak generasi pemimpin yang akan datang nantinya akan membawa Gunungkidul dikancah nasional maupun internasional.
“Kepemimpinan merupakan keniscayaan dari waktu ke waktu bahwa degradasi kepemimpinan semakin hari menampakkan wujudnya,” tandas Heru. Di penghujung sambutan, Wakil Ketua PWM DIY, Untung Cahyono, memberikan sambutan kalau IPM sudah saatnya masuk ranah internasional dengan melakukan diaspora lintas negara sebagai wujud rahmatan lil alamin. *(Eric/iant)
1 Komentar. Leave new
Keren si ini, asli!